Sejarah Penemu Jam Tangan Pertama di Dunia!
Pembahasan mengenai penemu jam tangan pertama di dunia merupakan sejarah yang panjang. Dimulai pada beberapa abad lalu, dimana Peter Henlein hadir sebagai sosok yang mampu mengecilkan ukuran jam menjadi portable (bisa dibawa kemana mana), dan dilanjutkan dengan Robert Dudley yang memberikan jam yang bisa dipakai di lengan kepada Queen Elizabeth pada abad ke-15.
Baca juga : Sejarah Seiko Turtle, Dive Watch Terlaris Seiko
Siapakah nama dibalik penemu jam tangan pertama di dunia tentunya banyak menimbulkan pertanyaan. Namun, menurut catatan sejarah mengenai penemu jam tangan – tepatnya jam yang dapat digunakan di pergelangan tangan – bukan hanya karena jasa Hanlein ataupun Dudley semata. Terdapat dokumentasi yang menceritakan para penemu jam tangan lainnya seperti Abraham Louis Breguet, Patek Philippe dan Louis Cartier yang juga yang diakui sebagai penemu jam tangan. Bagaimanakah sejarah penemu jam tangan pertama di dunia? Yuk, kita simak lebih lanjut.
Tahukah kamu kalau penemuan jam tangan quartz pertama di dunia ternyata juga sempat menimbulkan krisis dan ‘guncangan’ besar yang mengubah industri horology dunia? Kondisi tersebut dikenal dengan nama ‘quartz crisis’.
Cikal Bakal Penemuan Jam Tangan
Penemuan jam tangan merupakan salah satu sejarah penting dunia. Beberapa meyakini bahwa peradaban jam tangan pertama kali dimulai di Swiss. Tidak salah juga, karena saat ini banyak brand jam tangan asal Swiss yang bertaburan. Namun ternyata pria asal Jerman bernama Peter Henlen yang dinobatkan sebagai penemu jam yang dapat dikecilkan ukurannya, hingga menjadi cikal bakal jam tangan saat ini.
Jam pomander pertama Peter Henlein dibuat pada tahun 1510, bahkan pada tahun 1541 ia terkenal karena keahliannya dan telah ditugaskan untuk membuat tidak hanya jam kecil tetapi juga jam menara besar untuk kastil Lichtenau di Jerman.
Baca juga : 10 Jam Tangan Buatan Jerman, dan Kisah Menarik di Dalamnya
Peter Henlen sebagai penemu jam pomander memberikan kemudahan pada masa itu. Jam yang pada umumnya berukuran besar dan mahal, berhasil diperkecil sehingga memungkinkan untuk bisa dibawa kemana mana atau juga disebut portable watch. Portable watch inilah yang menjadi cikal bakal jam saku (pocket watch) yang kemudian menjadi jam tangan. Namun disini Peter Henlen baru sampai tahap memperkecil jam tangan, belum membuat jam tangan bisa digunakan di pergelangan tangan.
Jam tourbillon dari masa ke masa selalu menjadi salah satu koleksi paling eksklusif yang mengundang minat banyak kolektor untuk memilikinya.
Hal tersebut juga membawa kita pada nama besar lainnya, yaitu Robert Dudley, Earls of Leicester. Pada tahun 1571 Robert Dudley memberikan hadiah kepada Ratu Elizabeth I sebuah jam yang bisa dipakai di arm / lengan. Hal itu dikuatkan dengan dokumentasi yang menunjukkan Robert Dudley memakaikan hadiah berupa jam di lengan Ratu Elizabeth I. Hadiah itu digambarkan sebagai jam penuh berlian yang digantungkan pada lengan yang bisa dipakai sebagai gelang.
Baca juga : Jangan Ngaku Pecinta Jam Tangan Kalau Belum Tahu Fakta Ini dari Brand Citizen
Jam tersebut diakui merupakan jam tertua yang bisa dipakai di lengan yang terjadi sekitar abad 15. Tidak ada yang diketahui tentang penampilan jam tangan ini, tetapi hadiah tersebut disebut sebagai “jam tangan.” Namun sayangnya, jam tersebut juga tidak diketahui siapa pembuatnya.
Setelah jam yang diberikan oleh Robert Dudley kepada Ratu Elizabeth I, sejarah jam tangan ini terus berlanjut. Pada saat itu jam tangan begitu melekat sebagai aksesori wanita bangsawan karena talinya yang menyerupai gelang. Sedangkan gelang hanya dikenakan oleh wanita, sehingga jam tangan tidak dikenakan oleh pria karena takut terlihat feminin. Banyak pria yang tetap mempertahankan gayanya dengan menggunakan jam saku. Dibutuhkan waktu yang cukup lama sebelum jam tangan menjadi tersebar luas, populer dan menjadi bagian penting dari pakaian pria.
Sejarah jam tangan digital pun langsung melompat ke tahun 1970an di mana Hamilton Pulsar yang menjadi jam digital elektronik pertama di dunia muncul.
Penemu Jam Tangan: Abraham Louis Breguet
Perkembangan jam yang digunakan di pergelangan tangan terus berinovasi setelah era Dudley. Kehadiran Abraham-Louis Breguet pada tahun 1800-an juga menciptakan sejarah baru sebagai penemu jam tangan pertama. Hal tersebut dikarenakan Abraham-Louis Breguet membuat jam yang dapat dipakai di pergelangan tangan untuk diberikan kepada saudara perempuan Napoleon I dan Ratu Napoleon, yaitu Putri Caroline Murat pada tahun 1810.
Baca juga : Seagull, Penunjuk Waktu Dari Negeri Tirai Bambu
Breguet diakui menyusun dan membuat jam tangan pertama yang pernah dikenal, yaitu jam tangan Breguet nomor 2639. Hal tersebut diperkuat dengan bukti terdokumentasi yang dibuat pada 8 Juni 1810 oleh komisi Breguet. Arsip bersejarah dilestarikan dengan berharga di Place Vendôme, mencantumkan pesanan khusus yang disetujui oleh Abraham-Louis Breguet untuk para pelanggannya.
Di halaman 29 pada arsip bersejarah tersebut, diketahui bahwa Breguet ditugaskan untuk merancang ‘a repeater watch for bracelet’ (jam tangan repeater untuk gelang) oleh Ratu Napoleon. Gelang itu dilaporkan dibuat dari rambut dan benang emas. Sayangnya, saat ini keberadaan jam tangan megah ini tidak diketahui. Catatan terakhir jam tangan yang diketahui adalah untuk perbaikan pada tahun 1855.
Fossil memiliki sejarah yang panjang hingga berada pada posisinya saat ini. Lahir di Amerika pada tahun 1984, brand jam tangan Fossil pertama kali digagas oleh pria bernama Tom Kartsotis dari Texas, Amerika Serikat.
Penemu Jam Tangan Versi Guiness Book of Record: Patek Philippe
Patek Philippe begitu dikenal dan terdepan dalam mengembangkan jam tangan untuk wanita. Dengan desain yang begitu mendetail, membuat namanya tercatat sebagai penemu jam yang dapat dipakai di pergelangan tangan untuk pertama kali.
Menurut arsip penjualan, hal ini berawal dari Madame Goscinska yang merupakan orang pertama yang membeli jam tangan wanita dari Patek Philippe. Model yang ditawarkan adalah pendant watch yang dapat digunakan sebagai bros atau rantai yang dikenakan di pinggang. Saat itu, aksesoris tersebut penting untuk dilihat karena menunjukkan betapa canggihnya pakaian yang dikenakan dan juga status sosial ekonomi mereka. Bahkan, pendant watch tersebut menggunakan permata untuk menambah kesan artistik sebagai ornamen jam tersebut.
Ratu Victoria juga tercatat sebagai klien dari Patek Philippe yang menemukan merk Patek Philippe saat dipresentasikan di London Universal Exhibition pada tahun 1851. Ratu Victoria memilih pendant watch berwarna biru No. 4719 untuk dimilikinya. Pendant watch ini menampilkan rangkaian bunga dengan berlian mawar di atas enamel berwarna biru langit. Dilengkapi dengan case berwarna emas, enamel dial berwarna putih, penanda jam dengan angka Romawi, dan blued steel Breguet hands membuat pendant watch ini tampak luar biasa.
Dua dekade kemudian, Patek Philippe mulai memproduksi jam tangan pertama untuk wanita. Patek Philippe menciptakan desain ini khusus untuk dikenakan di pergelangan tangan, berbeda dengan variasi sebelumnya yang digunakan dengan cara digantung atau dilekatkan pada pergelangan tangan sebagai gelang.Â
Tercatat bahwa Patek Philippe menjual jam tangan pertamanya pada tahun 1868 kepada Countess Kosowicz dari Hungaria dengan seri No. 27368. Jam tangan ini memiliki case dengan tipe kotak pemburu berwarna yellow gold dengan bentuk persegi panjang. Bagian belakang case tersebut memiliki engsel, key winding dan sistem pengaturan. Jam tangan ini memiliki dial dengan enamel putih, Breguet numerals, dan blue steel Poire hands dan memiliki penutup berupa enamel berwarna hitam yang dihiasi dengan rose-cut diamonds.
Melalui jam tangan ini, Patek Philippe diakui sebagai penemu jam tangan pertama dengan jam yang dapat digunakan di pergelangan tangan. Hal itu membawa Patek Philippe dinobatkan menjadi penemu jam tangan oleh Guinness Book of Record.
Baca juga: Sejarah Smartwatch yang Perlu Anda Tahu
Louis Cartier (cucu dari pendiri Cartier Louis-François Cartier) juga merupakan penemu jam tangan khusus pria. Pada tahun 1904, Cartier memberi hadiah sebuah jam yang dipakai di pergelangan tangan kepada sahabatnya yang seorang pilot dari Brazil, bernama Alberto Santos-Dumont. Hal ini juga merupakan dokumentasi jam tangan untuk pria yang pertama kali, bahkan desain tersebut menjadi acuan jam tangan pria hingga saat ini.
Saat itu, Santos-Dumont ingin menghilangkan resiko saat melakukan penerbangan. Dikarenakan seringkali pilot memeriksa jam saku saat terbang, dan itu bisa menjadi distraksi bagi para pilot dan beresiko kehilangan fokus. Oleh karena itu Santos meminta Cartier untuk membuatkannya jam tangan dan lahirlah jam tangan pria Santos de Cartier.
Baca juga : Desain Boleh Lawas, Teknologi Tetap Terdepan! Kenalan Lebih Jauh dengan King Seiko!
Saat itu jam tangan bukanlah hal yang umum digunakan pria, karena jam tangan lebih banyak digunakan wanita sebagai pelengkap penampilannya, dan pria kerap kali menggunakan jam saku. Sehingga saat itu banyak pria yang menanyakan soal jam tangan yang dikenakan Santos. Jam tangan tersebut begitu menarik dari segi bentuk dan fungsi, tak terlepas dengan angka romawi yang menghiasi wajah jam tangan tersebut.
Atas minat yang terus meningkat, Cartier menugaskan pembuat jam Edmond Jaeger (yang kemudian menjadi bagian dari Jaeger-LeCoultre) untuk memproduksi jam tangan Santos de Cartier pada tahun 1911. Sejak itu, jam tangan Santos de Cartier menjadi andalan dalam koleksi Cartier.
Terus berkembang dan menjadi incaran para pria, membuat jam tangan model ini terus dipertahankan. Bahkan pada tahun 2018, Cartier meluncurkan dua variasi ukuran Santos de Cartier untuk ukuran sedang dan besar dengan menggunakan material stainless steel dalam berbagai warna. Cartier juga mengembangkan jam tangan ini dalam model skeleton.
Baca juga: 12 Jam Tangan Seiko yang Mencetak Sejarah
Jajaran nama para penemu jam tangan di dunia mengantarkan kita pada jam tangan yang ada di pergelangan kita saat ini. Sudah banyak berbagai brand jam tangan terkemuka di dunia saat ini antara lain Garmin, Oris, Tissot, Mido dan yang lainnya yang dapat kamu temukan koleksinya selengkapnya di Jamtangan.com.
Perjalanan Seiko dimulai dari seorang bernama Kintaro Hattori Yang membuka toko perhiasan di Ginza, Tokyo, pada tahu 1881. Seiring berjalan waktu, pada 1892 Hattori mulai memasarkan jam dinding buatannya dengan nama Seikosha.
Oleh: Rahel Humillang