Apa Jadinya Jam Mekanikal Tanpa Mainspring?
Bila Anda termasuk penggemar jam mekanikal, Anda pasti familiar dengan mainspring. Bisa dibilang, mainspring merupakan jantung utama mesin jam mekanikal. Jika mainspring sampai kehabisan power reserve yang ditandai dengan longgarnya pegas, jarum jam akan berhenti bergerak.
Ya, mainspring berfungsi menyimpan energi dari putaran rotor yang didapatkan dari sebuah proses yang dinamai winding. Pada jam mekanikal manual, winding harus dilakukan secara manual, yakni dengan memutar crown. Sementara pada jam mekanikal otomatis, Anda hanya perlu menggerakkan lengan saat beraktivitas seperti biasa dan power reserve pun bertambah. Kedua jenis jam mekanikal ini bisa didapatkan di Jamtangan.com
Mainspring juga menjadi salah satu bagian penting yang diperhatikan oleh watchmaker. Tanpa adanya mainspring, bisa dibilang jam-jam mekanik favorit para kolektor mungkin tidak pernah ada. Perlu Anda tahu juga jam mekanik lahir jauh lebih dulu daripada jam quartz. Teknologi jam quartz baru lahir pada 1960-an.
Baca juga : 10 Jam Tangan Buatan Jerman, dan Kisah Menarik di Dalamnya
Sebelum itu, semua jam tangan ditenagai oleh pergerakan mekanis. Tak ada catatan siapa yang pertama kali menggunakan pegas spiral untuk mekanisme pergerakan jam. Jam dengan mainspring tertua di dunia ada di Germaniches National Museum di Jerman yang diberikan untuk Phillip the Good, Duke of Burgundy pada 1430. Namun tetap tidak ada yang tahu pasti kapan mainspring pertama kali digunakan.
Material mainspring ternyata tidak bisa sembarangan. Dibutuhkan material logam yang keras tapi juga elastis. Material harus cukup kuat untuk siklus penggunaan jangka panjang. Bila mainspring sampai putus, energi yang tersimpan akan meledak ke gear train, lalu merusak mekanisme mesin. Artinya bila mainspring rusak, akan mengakibatkan kerusakan parah pada jam tangan.
Baca juga : Apa itu Jam Tangan Mekanikal atau Automatic Movement?
Dilansir Hodinkee, mainspring sebenarnya seperti silet berbentuk spiral yang sangat tipis, fleksibel, dan ditempatkan pada mainspring barrel. Butuh kejelian dan kegigihan tinggi untuk menciptakan mainspring dan mesin jam yang presisi. Oleh karena itu membuat mainspring bisa dibilang sebagai seni bagi para watchmaker. Mereka harus paham betul tentang karakteristik varian dan komposisi baja yang digunakan.
Pembuatan mainspring awalnya memakai baja berkualitas tinggi. Ada pula yang dibuat dari besi. Pada abad 18 silam, mainspring harus dibuat secara manual dengan tangan. Satu mainspring butuh waktu berhari-hari dan dibuat dengan sangat hati-hati.
Dulu kebanyakan watchmaker memilih memesan mainspring dari seorang spesialis daripada harus mencoba membuat sendiri. Bayangkan saja, mereka harus menciptakan silet tipis yang elastis dan fleksibel, serta bisa dipasang pada barel kecil dengan teknik manual! Tak semua watchmaker cukup telaten untuk bereksperimen membuat mainspring sendiri.
“Cukup susah untuk membuat mainspring yang bagus. Makanya banyak watchmaker rela membayar mahal untuk mendapatkan mainspring dari supplier,” jelas William Blakey, dalam buku L’Art de Faire les Ressorts de Montres yang menceritakan proses membuat mainspring pada abad ke-18.
Pun, tak semua watchmaker berhasil membuat mainspring yang presisi. Presisi atau tidaknya sebuah mainspring akan tampak bila pegas melonggar. Bila mainspring sempurna, tak ada gulungan yang saling bergesekan. Mainspring pada umumnya harus cukup elastis untuk bergetar hingga 540 ribu kali dalam 30 jam.
Pada 1855, baru ditemukan proses untuk menciptakan baja secara massal dan dengan biaya terjangkau. Proses itu dikenal dengan Bessemer, diciptakan oleh Henry Bessemer di Inggris. Berkat inovasi Bessemer, pembuatan mainspring dalam jumlah banyak jadi mungkin dilakukan. Bessemer Converter sangat berguna bahkan masih digunakan hingga 1960-an.
Mainspring baja dianggap sebagai keajaiban metalurgi pada masanya. Tetapi bahkan pada kondisi terbaiknya, mainspring saat itu masih memiliki kekurangan. Selain kerusakan, masalah terbesar adalah hilangnya elastisitas dari waktu ke waktu. Satu-satunya solusi adalah dengan mengganti mainspring agar jam bisa berfungsi lagi.
Setelah Perang Dunia II, bahan mainspring perlahan digantikan oleh paduan material yang lebih kompleks. Mainspring tak lagi mudah rusak dan tetap elastis untuk waktu yang lama. Kini pembuatan mainspring sudah dilakukan secara otomatis, meski sebenarnya tetap kompleks.
Misalnya salah satu mainspring modern adalah Nivaflex, buatan Nivarox. Nivaflex dibuat dari paduan material yang sangat kompleks, yakni 45 persen kobalt, 21 persen nikel, 19 persen chrome, 5 persen besi, 4 persen tungsten, 4 persen molybdenum, 1 persen titanium, dan 0,2 persen beryllium, dan kurang dari 0,1 persen karbon. Sangat rumit bukan?
Teknologi mainspring terus berkembang. Meskin materialnya kompleks, proses pembuatan mainspring modern kini dilakukan serba-otomatis dengan mesin. Kompleksitas mainspring modern semakin menambah alasan kenapa kita harus mengapresiasi pembuatan mainspring di masa lalu. Berkat ketrampilan tangan, ketelatenan, eksperimen bertahun-tahun pencipta mainspring di masa lalu, kini kita bisa menikmati jam mekanikal yang akurat dan estetik.
Nah, berkat kecanggihan teknologi manufaktur, kini jam mekanikal dengan mainspring bisa didapatkan dengan harga relatif terjangkau. Salah satu destinasi terbaik untuk mendapatkan jam original dengan harga kompetitif adalah di Jamtangan.com