Rolex Pernah Punya Jam Tangan Quartz, Simak Kisah Perjalanan Oysterquartz
Di industri watchmaking, awal 1970 – 1980-an lebih dikenal sebagai quartz crisis. Hal ini terjadi setelah Seiko merilis Quartz Astron 35SQ di tahun 1969, yaitu jam tangan dengan quartz movement pertama yang mendisrupsi industri jam tangan mechanical Swiss. Namun, sebagian Swiss watchmaker brand, salah satunya Rolex, masih ragu untuk memproduksi quartz movement. Rolex pun akhirnya sempat memproduksi jam tangan quartz walau akhirnya menghentikan produksinya. Bagaimana kisahnya? Simak selengkapnya dalam artikel di bawah ini.
Jam Tangan Rolex Pertama dengan Quartz Movement
Rolex pertama kali merilis jam tangan quartz di tahun 1970 dengan Beta 21 quartz movement. Beta 21 sendiri adalah quartz movement buatan Swiss pertama setelah Seiko merilis jam tangan quartz pertama di dunia tahun (1969). Rolex juga tidak menggunakan quartz movement dari Jepang dan lebih memilih memakai movement Beta 21 buatan Centre Electronique Horloger (CEH) untuk ambil bagian mengikuti tren dengan membuat jam tangan quartz movement Swiss bersama beberapa brand Swiss lainnya.
Rolex tidak memproduksi ref. 5100 dalam jangka waktu lama. Diperkirakan hanya 1.000 model yang dirilis sebelum Rolex menghentikan ref. 5100 pada 1972. Desain jam tangan Rolex quartz 5100 dianggap unik. Jamnya tidak menggunakan desain case seperti model lainnya, tetapi Rolex justru menggunakan case lebih besar berdiameter 39 mm untuk bisa pas dengan Beta 21 movement.
Rolex Oysterquartz Day dan Day-Date
Di tahun 1972, Rolex berhenti memproduksi ref. 5100 dan meninggalkan CEH untuk mengembangkan in-house quartz movement. Pada tahun 1977, Rolex memperkenalkan dua in-house quartz movement, yaitu caliber 5035 untuk Oysterquartz Datejust dan caliber 5055 untuk Oysterquartz Day-Date. Kedua movement memiliki 32kHz quartz oscillator, di mana frekuensi ini lebih tinggi dibandingkan Beta 21 movement sehingga membuat movement lebih akurat.
Kedua movement tersebut menampilkan fungsi quick-set day-date atau date, serta fitur hacking second hand untuk pengaturan waktu yang akurat. Bahkan, saat itu, kedua movement dianggap lebih akurat dibandingkan mechanical movement Rolex mana pun yang sedang diproduksi. Caliber 5035 tidak dikirimkan untuk sertifikasi COSC sampai beberapa tahun setelah dijual.
Namun, ref. Day-Date 5055 telah disertifikasi COSC sejak pertama kali dirilis. Untuk 5035 Oysterquartz Datejust pre-COSC lebih dikenal sebagai Mark 1 movement, sedangkan setelah tersertifikasi COSC dikenal sebagai Mark II. Hal ini bisa dilihat pada dial, di mana model Mark I tidak menampilkan label “Superlative Chronometer Officially Certified” pada dial-nya.
Rolex Oysterquartz Dipakai untuk Mendaki ke Gunung Everest
Meskipun jam tangan Rolex dengan mechanical movement cukup populer di kalangan watch enthusiast, tetapi sebagian orang juga sangat mengagumi estetika Rolex Oysterquartz. Tidak mengherankan jika jam tangan Rolex Oysterquartz banyak dipakai oleh petualang saat melakukan eksplorasi, seperti Reinhold Messner. Reinhold Messner sendiri adalah seorang penjelajah, pendaki gunung, dan penulis terkenal asal Italia. Reinhold Messner menjadi pendaki pertama ke Gunung Everest di tahun 1978 tanpa menggunakan tabung oksigen. Selain itu Messner juga terlihat memakai stainless steel Rolex Oysterquartz Datejust ref. 17000 di pergelangan tangannya.
Beberapa Model Jam Tangan Rolex Oysterquartz yang Populer
Berikut ini adalah beberapa model jam tangan Rolex Oysterquartz Day dan Day-Date yang banyak disukai oleh watch enthusiast.
1. Rolex Oysterquartz Datejust Ref. 17000 (1977)
Jam tangan ini menggunakan steel case, smooth steel bezel, dan steel integrated Oyster bracelet.
2. Rolex Oysterquartz Datejust Ref. 17013 (1977)
Jam tangan ini menggunakan steel case dengan yellow gold crown, yellow gold fluted bezel, dan two-tone integrated Jubilee bracelet.
3. Rolex Oysterquartz Datejust Ref. 17014 (1995)
Jam tangan ini menggunakan steel case, white gold fluted bezel, dan steel integrated Jubilee bracelet.
4. Rolex Oysterquartz Day-Date Ref. 19168 (1977)
Jam tangan ini menggunakan ruby-set bezel sangat langka dan quartz calendar stone pada indeks marker dan outer bracelet link.
5. Rolex Oysterquartz Day-Date Ref. 19078 (1977)
Rolex Oysterquartz Day-Date ref. 19078
Jam tangan ini menampilkan multi-gem set finish dengan rainbow-effect baguette bezel dan indeks marker.
6. Rolex Day-Date Oysterquartz Ref. 19018 (1977)
Jam tangan ini dirancang dengan burl wood dial warna cokelat dan memiliki tampilan unik.
Rolex Oysterquartz Berhenti Produksi
Pada akhir tahun 1980-an, Rolex mengembangkan quartz perpetual calendar movement dan bahkan menciptakan beberapa prototipe. Upaya ini akhirnya dikesampingkan dan model jam tangannya tidak pernah diproduksi. Namun, salah satu prototipe-nya dilelang pada tahun 2020 dan terjual US$260,000 atau sekitar Rp4,2 miliar. Rolex memproduksi jam tangan quartz Oysterquartz Datejust dan Oysterquartz Day-Date selama hampir 25 tahun.
Selama periode tersebut, diperkirakan Rolex hanya memproduksi sekitar 25.000 jam tangan quartz yang membuatnya sangat langka dan sulit didapatkan. Pada akhirnya, Rolex berhenti mengajukan sertifikasi COSC untuk quartz movement pada tahun 2001. Selanjutnya, two-tone Oysterquartz Datejust menjadi jam tangan Rolex quartz terakhir yang tersedia hingga tahun 2003 di beberapa retailer resmi sebelum akhirnya hilang dari pasaran hingga saat ini.
Demikianlah perjalanan jam tangan quartz Rolex yang langka. Dapatkan koleksi jam tangan dari watchmaker brand lain dengan mengunjungi website Jamtangan.com.