Cerita Kikuo Ibe Ciptakan G-Shock, Jam Paling Tahan Banting di Dunia
Bila Anda mencari jam tangan yang tahan banting, tidak hancur meski dijatuhkan dari gedung tinggi, masih berfungsi meski dilindas truk, Casio G-Shock adalah jawabannya. G-Shock secara khusus dikembangkan oleh Casio untuk pecinta aktivitas outdoor. G-Shock dikenal tangguh dengan fiturnya yang tahan air, guncangan, debu, lempur, hingga suhu ekstrem.
Pada 2018 lalu, Guinness World Records melindas G-Shock DW5600E-1 dengan truk seberat 24,97 ton untuk menguji jam tangan itu. Terbukti tangguh, G-Shock berhasil mendapat titel jam tangan paling tahan banting di dunia.
Sebagai watch enthusiast, mungkin Anda penasaran kenapa Casio G-Shock begitu strong. Bagaimana cerita di balik pembuatan G-Shock?
Nama Kikuo Ibe mungkin sudah familiar bagi Anda. Ya, dia adalah perancang sekaligus teknisi jam yang bekerja di Casio. Kikuo jatuh dari sepeda dan jam tangan pemberian ayahnya hancur berkeping-keping. Dari kejadian itu, dia terinspirasi untuk menciptakan jam yang tahan guncangan.
Prosesnya tentu tidak mudah. Sekitar 35 tahun lalu Kikuo mengembangkan lebih dari 200 prototype handmade untuk diuji coba. Pada 1983, akhirnya Kikuo berhasil mendapatkan prototype yang tahan banting saat dijatuhkan dari lantai 13 gedung bertingkat. Lahirlah G-Shock pertama DW-5000C yang dilengkapi baterai berdaya tahan 10 tahun dan sanggup menahan efek dari benturan keras.
Pada awalnya, G-Shock rancangan Kikuo Ibe ditujukan untuk pekerja konstruksi. Diharapkan mereka tetap bisa melihat penunjuk waktu tanpa takut jam tangannya rusak saat bekerja.
Setelah terbukti tangguh, G-Shock mulai menjamah enam elemen lain. Di antaranya adalah tahan terhadap sengatan listrik, tahan gravitasi, tahan suhu rendah, tahan getaran, tahan air dan tahan sengatan.
“Ketika kami pertama kali mengungkapkan konsep G-Shock, prioritas nomor satu kita adalah jam tangan itu harus kuat dan tidak mudah rusak,” jelas Kikuo saat diwawancara InsideHook pada Januari 2020.
Setelah berhasil mencapai fungsionalitasnya, barulah Casio memikirkan desain yang cocok. Melewati berbagai pertimbangan, diputuskan case berbentuk kotak paling mewakili karakter G-Shock keluaran pertama.
“Kami ingin desain case yang mewakili layar digital. Oleh karenanya dipilih lah desain kotak. Layar digital paling menonjol bila dibuat kotak. Memang agak aneh. Selain itu, struktur penyerap guncangan juga cocok dalam bentuk ini,” tambah Kikuo.
Hingga kini, Kikuo mengaku sering mendengar cerita tentang ketangguhan G-Shock yang ternyata melebih ekspektasinya. Misalnya, lima tahun setelah pertama kali didesain, G-Shock DW-5200 didistribusikan ke Amerika Serikat. Dibuatlah iklan yang menunjukkan jam tangan itu tetap utuh meski dipukul keras dengan tongkat hockey.
“Karena saya berbasis di Jepang, saya tidak tahu tentang iklan itu. Kalau saya tahu, saya tidak akan menyetujuinya karena tidak yakin akan berjalan lancar. Tapi hasilnya, iklan itu sangat bagus dan mudah dimengerti maksudnya bahwa jam tangan kami sangat kuat,” jelas Kikuo.
Lebih lanjut, Kikuo menyatakan sejujurnya Casio tidak pernah melakukan uji coba unik seperti melindas dengan truk atau memukul G-Shock dengan tongkat hockey. Tapi Kikuo pernah melihat sendiri sebuah trailer besar melindas G-Shock dan jam tangan itu masih berfungsi.
Kikuo telah mendengar banyak cerita pengguna tentang G-Shock yang berhasil melalui kejadian mendebarkan. Namun berikut salah satu cerita favoritnya.
“Seorang ibu datang kepada saya sambil menggendong anaknya yang berusia 2 tahun dan berkata ia seorang fans G-Shock, begitu pula anak perempuannya. Saya awalnya tidak paham, lalu ibu itu bercerita anaknya itu suka menggigit band G-Shock. Anak itu merusak banyak benda karena mengunyah setiap saat, tapi G-Shock tidak pernah rusak. Bayi itu merupakan pengguna termuda G-Shock,” papar Kikuo.
Ternyata kisah di balik pembuatan Casio G-Shock sangat menarik ya! Bila Anda ingin menambah koleksi jam tangan G-Shock, silahkan mampir ke katalog Jamtangan.com. Pastikan Anda menemukan jam tangan tahan banting dengan harga miring.