Sejarah Automatic Movement Pertama Pada Jam Tangan Berawal Dari Sini
Tahukah kamu mengenai sejarah automatic movement pada jam tangan? Jam tangan merupakan salah satu aksesori yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia sejak awal abad ke-20. Awalnya, jam tangan hanya berfungsi sebagai alat untuk mengetahui waktu. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, jam tangan semakin kompleks dan canggih. Salah satu inovasi terbaru dalam teknologi jam tangan adalah automatic movement atau gerakan otomatis. Yuk, simak sejarah mengenai automatic movement pada jam tangan yang akan Minwatch ulas berikut ini.
Sejarah Automatic Movement Berawal Dari Jam Saku
Dahulu, penggerak mekanik telah digunakan selama berabad-abad pada jam saku sebelum ditemukan jam tangan dengan automatic movement. Kemunculan automatic movement memberikan kepraktisan untuk tidak harus memutar jam setiap hari untuk mengisi daya.
Banyak watchmaker di tahun 1770-an mencari cara agar jam bisa mengisi daya secara otomatis, tanpa harus diisi secara manual dengan memutar crown. Terobosan ini pertama kali datang pada akhir 1700-an oleh Abraham-Louis Perrelet, yang merupakan watchmaker asal Swiss yang dikenal sebagai pembuat jam saku otomatis akhir tahun 1770-an.
Abraham-Louis Perrelet menciptakan jam saku yang diakui dapat berjalan selama 15 menit, dengan watch spring yang dapat sepenuhnya tergulung tanpa perlu memutar jam secara manual. Selanjutnya, Abraham-Louis Perrelet merancang perangkat mekanis yang dengan perhitungannya dapat mentransfer energi yang diciptakan oleh gerakan tubuh pengguna menjadi energi yang cukup untuk menyalakan jam otomatis selama delapan hari.
Pada tahun 1780, Abraham-Louis Breguet yang merupakan cucu dari Abraham-Louis Perrelet, menawarkan jam saku otomatis miliknya kepada masyarakat Perancis. Dia dilatih oleh kakeknya (Perrelet) sebelum pindah ke Paris untuk belajar di bengkel Breguet. Berkat bakatnya, dia dengan cepat membuktikan keahliannya sebagai pembuat jam saku independen.
Jam saku otomatis karya Breguet mengadopsi desain dari Perrelet dengan melakukan beberapa perbaikan. Namun pada tahun 1778, Hubert Sarton yang berasal asal Perancis berhasil menunjukkan kepada sejarawan bahwa jam saku Perrelet sebenarnya terinspirasi oleh karyanya. Sehingga Hubert Sarton tampil sebagai orang yang memperkenalkan jam dengan automatic movement.
Hal itu mengakibatkan Perrelet berhenti menjualnya jam sakunya pada tahun 1800 setelah masyarakat menyadari bahwa jam tersebut tidak dapat diandalkan. Karena jam saku buatannya cenderung statis, dan hanya di simpan di dalam saku hampir sepanjang waktu. Artinya, jam saku tersebut tidak mendapat gerakan yang cukup untuk memberikan energi pada jam saku. Selain itu, pembuatan jam saku tersebut mahal dan itulah yang membuat tidak berhasil.
Hal itu mengantarkan Perrelet pada babak terakhir dari jam saku dengan automatic movement, pada tahun 1800-an, dan automatic movement Perrelet tidak digunakan oleh para pemakai jam saku kedepannya.
Cara Kerja Movement Jam Tangan Automatic
Semua jam tangan mekanis ditenagai oleh energi pegas dari mainspring kencang yang mengendor, energi pegas tersebut menggerakkan gears yang menggerakkan jarum jam. Karena hilangnya energi mainspring dari waktu ke waktu, pengguna harus terus-menerus mengencangkan mainspring dengan memutar crown pada casingnya.
Sebenarnya mekanisme jam tangan automatic sama dengan yang bermesin mekanik biasa. Namun memiliki perbedaannya bahwa untuk mengisi daya pada jam tangan automatic tidak perlu diputar dengan tangan. Hal itu dikarenakan jam tangan automatic sudah memiliki komponen berbentuk bandul yang disebut oscilating weight atau rotor yang bisa bergerak ketika jam tangan digoyangkan, goyangan rotor ini berfungsi untuk menggantikan kegiatan mengencangkan mainspring secara manual via memutar crown untuk mengisi daya.
Jam Tangan Automatic Pertama
Perkembangan self-winding atau automatic movement pada dunia horology sempat terjeda selama lebih dari satu abad lamanya. Hingga pada awal 1920-an, setelah perang dunia pertama, inovasi mulai hadir kembali. Self-winding movement untuk jam tangan dibuat oleh John Harwood pada tahun 1922, John Harwood menemukan sistem yang mirip dengan sistem jam tangan saku otomatis yang digunakan untuk mengisi daya jam tangan. Dia memperoleh paten pada 1924 dan mulai memproduksi jam tangan otomatisnya.
Karena gerakan tangan memberikan lebih banyak tenaga kinetik dibandingkan dengan jam saku, para watchmaker akhirnya memiliki kesempatan untuk lebih mudah mengubah tenaga tersebut menjadi automatic winding. Orang pertama yang berhasil melakukannya adalah John Harwood, yang merupakan watchmaker dari Bolton, Inggris.
Pada tahun 1926, pendiri Fortis, Walter Vogt bergabung dengan John Harwood untuk memproduksi jam tangan otomatis pertama di pabrik Fortis. Hal itu merupakan jam tangan automatic movement pertama di dunia yang diproduksi oleh Fortis dengan menggunakan penemuan Hardwood serta diproduksi masal. Hingga saat ini pengembangan automatic movement mereka masih dibuat di Switzerland. Karena hal ini, Fortis, dianggap sebagai brand yang membuat jam tangan otomatis pertama di dunia.
Setelah John Harwood melalui Walter Vogt & pabrik Fortis memproduksi jam tangan automatic pertama, Hardwood mulai memproduksi jam tangan dengan namanya sendiri di di Switzerland pada tahun 1928, dengan mendirikan brand Hardwood dan memberikan kesempatan kepada warga Eropa untuk menggunakan jam tangan yang dapat beroperasi selama 12 jam.
Inovasi automatic movement pada jam tangan ini terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Pada tahun 1931, perusahaan jam tangan asal Swiss, Rolex, mengembangkan sistem “Perpetual Rotor” yang menggunakan rotor yang berputar 360 derajat untuk mengisi ulang energi pada jam. Sistem ini kemudian menjadi cikal bakal bagi banyak jam tangan automatic modern yang ada saat ini.
Jam tangan Hardwood dapat bekerja selama 12 jam dengan gerakan kinetik. Ini memulai revolusi kemajuan untuk dunia jam tangan automatic movement. Perusahaan jam tangan lainnya, termasuk Rolex, mulai mulai bereksperimen membuat jam tangan automatic karya mereka sendiri.
Winding rotor telah menjadi bagian dari pembuatan jam tangan modern. Pada istilah yang dikemukakan Hardwood, itu (mekanisme jam tangan automatic) menggunakan “sebuah oscilating weight atau rotor yang bergerak bolak balik pada porosnya sekitar 270 derajat lalu mendorong penyangga spring dari kedua arah”. Watchmaker asal Inggris ini (Hardwood) sebelumnya sudah bereksperimen dengan konsep jam poket sebelum dia pergi ke Swiss untuk mematenkan mekanisme jam tangan self-winding pada 1924.
Namun, dibalik ini terdapat konflik yang terjadi antara Harwood dan Rolex. John Harwood, dianggap sebagai salah satu pelopor dalam pengembangan jam tangan otomatis. Namun, Harwood terlibat dalam sebuah konflik dengan produsen jam tangan Rolex. Ketika Rolex merilis caliber 620 sebagai automatic movement pertama pada 1931, Rolex mengumumkan bahwa merekalah penemu automatic movement untuk jam tangan. Pada publikasi iklannya, Rolex menulis “First Parrelet, and then Rolex, immediately after”.
Perlu diketahui, Harwood pertama kali mendapatkan paten untuk jam tangan otomatis pada tahun 1924, paten tersebut tentang mekanisme mechanical movement yang memungkinkan jam tangan untuk mengisi daya secara otomatis ketika dikenakan. Namun, tidak lama setelah itu, Rolex baru mengembangkan teknologi yang serupa dan memperkenalkan jam tangan otomatis pertama mereka pada tahun 1931.
Harwood merasa bahwa Rolex telah menyalin dan memodifikasi patennya, dan memutuskan untuk mengajukan tuntutan hukum. Konflik antara Harwood dan Rolex akhirnya berakhir di pengadilan, dengan Harwood menuntut ganti rugi sebesar £2.000 dari Rolex. Namun setelah beberapa tahun Rolex akhirnya mau mengatakan yang sebenarnya dan bahkan secara resmi meminta maaf kepada Hardwood. Kemudian mereka mengoreksi konten publikasi iklan mereka menjadi, “Pertama Perrelet, lalu Harwood, lalu Super-Rolex”. Pada selebaran ini, John Harwood terlihat cukup puas dengan dirinya sendiri atas kemenangannya dalam perkara ini.
Namun, meskipun Harwood telah mengembangkan teknologi jam tangan otomatis, Rolex dikenal sebagai merek yang telah mendorong perkembangan dan popularitas jam tangan otomatis, dan masih menjadi salah satu merek jam tangan paling terkenal dan dihormati di dunia saat ini.
Dalam sejarahnya, konflik antara John Harwood dan Rolex dianggap sebagai salah satu persaingan paling menarik dalam sejarah jam tangan, dan menunjukkan betapa pentingnya inovasi dalam dunia jam tangan. Perkembangan teknologi jam tangan otomatis yang dicetuskan oleh Harwood dan Rolex telah membuka pintu untuk kemajuan lebih lanjut dalam industri jam tangan, dan masih terus menjadi titik fokus bagi banyak perusahaan jam tangan di seluruh dunia.
Sejak saat itu, pabrikan lain segera mengadopsi mekanisme movement John Harwood dan memulai era inovasi. Sedangkan Rolex berinovasi dengan menambahkan sistem pemberat baru yang dapat bergerak lebih bebas dan mempunyai cadangan daya 35 jam saat terisi penuh.
Jam Tangan Automatic Saat Ini
Pada tahun 1948 Eterna Watch memperkenalkan ball bearings pada jam tangan otomatis, memungkinkan kontrol yang jauh lebih baik atas komponen internal dan kemampuan untuk menjaga integritas struktural jam tangan bahkan saat gaya eksternal mencapai tingkat kritis (misalnya saat jam tangan dijatuhkan ke tanah).
Ini memungkinkan ketepatan waktu yang lebih baik dan mengurangi tekanan pada bagian dalam jam tangan. Automatic movement masih mendominasi banyak pasar jam tangan saat ini. Meskipun jam tangan mekani pernah kalah saing dengan jam tangan quartz (menggunakan baterai) yang baru ditemukan pada tahun 1969 oleh Seiko. Belakangan, popularitas jam tangan mekanik manual winding kembali meningkat, sehingga baik mechanical automatic maupun mechanical manual winding movement menjadi sangat populer dikalangan kolektor.
Hingga saat ini inovasi automatic movement pada jam tangan terus berkembang. Kamu bisa cek koleksinya di Jamtangan.com berikut ini.
Rekomendasi 5 Jam Tangan dengan Automatic Movement di Jamtangan.com
1. Seiko Prospex SLA063J1 Automatic 1970 Diver’s Modern Re-interpretation St. Steel Limited Edition
2. Tissot PRX T137.407.21.031.00 Powermatic 80 Silver Dial Stainless Steel Strap
3. MIDO Baroncelli M037.407.16.261.00 20th Anniversary Ivory Dial Black Leather Strap LIMITED EDITION
4. Breitling Avenger V13317101L1X2 Chronograph Automatic 45 Khaki Green Clafskin Leather Strap
5. Bell & Ross BR 03-92 BR05A-BLU-ST/SST Automatic Blue Sunray Dial Satin Polished Steel Strap
Itulah sejarah automatic movement pertama di dunia dan perkembangannya hingga saat ini. Inovasi automatic movement pada jam tangan terus berkembang hingga saat ini, dan menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan kolektor jam tangan dan pecinta horologi. Untuk kamu yang ingin cek koleksi jam tangan automatic movement lainnya, bisa mampir ke Jamtangan.com.
Referensi :
http://www.historyofwatch.com/watch-history/history-of-automatic-watch/
https://oracleoftime.com/history-of-the-worlds-first-automatic-wristwatch/
https://rotatewatches.com/2020/12/28/history-of-the-automatic-watch/
https://perrelet.com/en/content/14-history
https://prestige-watches.co.uk/who-invented-the-automatic-wristwatch/
https://www.fortis-swiss.com/fortis-history/
https://www.fratellowatches.com/tbt-john-harwood-and-the-worlds-first-automatic-wristwatch/