Dalam dunia dress watch, jam tangan dengan tuxedo dial atau bullseye dial terlihat unik karena memiliki tampilan klasik dan desain yang chic. Jika sebagian jam tangan dirancang dengan motif tertentu pada dial mono-color atau multi-color, berbeda dengan tuxedo dial yang menampilkan lingkaran konsentris berwarna gelap-terang secara bergantian dan umumnya menggunakan warna hitam dan putih.
Warna kontras yang mencolok pada dial ini mengingatkan kita pada keanggunan outfit black-and-white tuxedo yang berkelas. Nah dalam artikel ini, kami akan bahas tentang sejarah tuxedo dial untuk kamu semua. So, simak terus artikel di bawah ini sampai selesai ya!
Sejarah Tuxedo Dial
Definisi paling dasar dari tuxedo dial adalah jam tangan apapun dengan dial yang menampilkan lingkaran konsentris dan biasanya memisahkan trek menit dengan bagian dial lain hingga menciptakan kontras gelap terang yang eye-catching. Sebenarnya, DNA tuxedo dial secara langsung berkaitan dengan jam tangan keluaran tahun 1920-an. Namun, tahun 1930-an dianggap sebagai momen berjayanya desain bergaya Art Deco yang dalam bahasa Prancis berarti futuristic line dan stuff.
Gerakan Art Deco menyentuh hampir semua lini, mulai dari fashion, arsitektur, dan desain industrial, termasuk jam tangan. Art Deco sendiri adalah sebuah style yang menganut modernitas, inovasi teknologi, rich color, dan geometri yang bold. Dua dekade berikutnya, banyak watchmaker brand menciptakan tuxedo dial untuk publik yang menyukai apapun berbau Art Deco. Pada periode tersebut, ada beberapa model jam tangan dari tahun 1930-1940-an yang menggunakan tuxedo dial, mulai dari Omega, Lemania, dan Marvin.
Tiga Jam Tangan Tuxedo Dial Populer dan Ikonis dari Tahun 1950-an
Setelah Perang Dunia II usai, muncul tiga model jam tangan dengan tuxedo dial yang oleh watch enthusiast dianggap paling populer. Ketiga jam tangan tersebut adalah Universal Genève Polerouter (née Polerouter), LeCoultre Memovox Wrist Alarm Tuxedo, dan Tudor Oyster Prince Tuxedo. Walaupun style-nya berbeda, tetapi ketiganya disatukan oleh desain tuxedo dial yang ramping dan klasik.
1. Universal Genève Polerouter (née Polerouter)
Universal Genève Polerouter ref. 20214 (versi sebelumnya bernama “Polarouter”) dianggap menjadi mahakarya pertama Gérald Genta sebagai desainer jam yang kala itu berusia 23 tahun. Gold outer track dan inner circle warna hitam pada jam tangan sukses menciptakan dimensi dan tekstur pada dial yang menggunakan jarum dauphine tajam.
2. LeCoultre Memovox Wrist Alarm Tuxedo
LeCoultre Memovox Wrist Alarm menjadi jam tangan idaman bagi mereka yang tertarik dengan gadget dan teknologi. Desain dan fungsionalitas jam tangan tersebut berperan sempurna dalam futurisme yang terjadi pada pertengahan tahun 1950-an. Koleksi ini juga menjadi model pertama yang menampilkan angka Arab berwarna keemasan pada pukul 3, 6, 9, dan 12 di lingkaran dial bagian luar. LeCoultre Memovox Wrist Alarm menggunakan 18k gold case dan dibekali LeCoultre caliber 814 dan memiliki fitur alarm. Jam tangan ini memiliki estetika lebih tradisional dibandingkan Polerouter, tetapi terlihat kontemporer untuk masa kini.
3. Tudor Oyster Prince Tuxedo
Tudor Oyster Prince Tuxedo dianggap sebagai model paling versatile dan stylish dari ketiga jam tangan dan menjadi salah satu versi tuxedo dial paling populer dari tahun 1950-an. Desain Tudor Oyster Prince Tuxedo berada di antara modernisme Polerouter yang sederhana dan tradisionalisme berlapis emas dari LeCoultre Wrist Alarm. Sayangnya, popularitas jam tangan dengan tuxedo dial makin pudar di tahun 1960-an. Bahkan, banyak generasi muda saat itu menyebutnya sebagai jam tangan yang sudah ketinggalan jaman.
Jam Tangan dengan Tuxedo Dial Punya Penggemar Setia
Walaupun mendapat kritik, tetapi masih ada sebagian orang yang masih setia mengoleksi jam tangan menggunakan tuxedo dial dengan tampilan lebih modern. Hal ini karena jam tangan dengan desain yang terinspirasi jam tangan vintage memiliki look yang unik. Model jam tangan dengan tuxedo dial yang tampak lebih modern tersebut di antaranya Longines Heritage Classic Tuxedo Small Seconds dan Longines Heritage Classic Chronograph Tuxedo.
Desain kedua jam tangan tersebut didasarkan dari jam tangan vintage Longines yang bersejarah. Masing-masing model dirancang dengan tampilan yang hampir identik dengan pendahulunya dan menawarkan dua lingkaran dial yang indah sekaligus klasik. Selain kedua model jam tangan tersebut, masih ada koleksi lain dengan tuxedo dial yang populer yaitu Cartier Roadster Tuxedo Dial dan Rolex Datejust “Tuxedo”.
Setelah membaca artikel di atas, apakah kamu tertarik mengoleksi jam tangan dengan tuxedo dial? Walaupun dihadirkan dengan desain sederhana, tetapi jam tangan dengan tuxedo dial dianggap sebagai dress watch yang cocok dipakai untuk menghadiri acara formal. Dapatkan koleksi jam tangan lainnya dengan mengunjungi website/aplikasi Jamtangan.com.
