Seiko Prospex Alpinist: Jam Tangan Jagoan Para Penjelajah dari Masa ke Masa

Seiko Prospex Alpinist
Seiko Prospex Alpinist

Seiko Prospex Alpinist telah menjadi ikon dalam dunia sport watch outdoor sejak beberapa dekade lalu. Desainnya yang khas dan kualitasnya yang tangguh membuat seri ini banyak digemari dan banyak diincar kolektor. Seiring berjalannya waktu, Seiko terus menghadirkan inovasi baru dalam lini Alpinist. Penasaran dengan evolusinya? Mari simak sejarah Seiko Prospex Alpinist dari masa ke masa di bawah ini!

Baca juga : Seiko Alpinist Kini Bergabung Dengan Prospex, Apa Bedanya?

Histori Singkat Seiko Prospex Alpinist

Seiko pertama kali memperkenalkan seri Alpinist pada tahun 1959. Mulanya, Seiko Alpinist terinspirasi dari urban legend Jepang bernama Yama-Otoko  yang berarti manusia gunung. Saat itu, mereka yang bekerja dan menghabiskan banyak waktu di pegunungan membutuhkan jam tangan yang mampu bertahan di medan berat dan dapat diandalkan untuk keakuratannya. Berangkat dari keresahan tersebut, lahirlah Seiko Alpinist yang dapat digunakan oleh para pendaki gunung di Jepang saat itu dan para penggemar olahraga lainnya.  

Deretan Seiko Prospex Alpinist Ikonis dari Masa ke Masa

Seiko Alpinist menjadi langkah pertama Seiko dalam memproduksi sport watch outdoor yang tangguh. Sehingga tak heran lagi jika Seiko Prospex Alpinist begitu ikonis di kalangan pecinta Seiko. Untuk lebih jelasnya, simak deretan Seiko Prospex Alpinist dari masa ke masa berikut ini:

1. Seiko Laurel Alpinist ref. 14041 (1959)

Seiko Laurel Alpinist 1959 ref. 14041

Seiko Laurel Alpinist 1959 ref. 14041

Sejarah Seiko Prospex Alpinist dimulai dari Seiko Laurel Alpinist yang memulai debutnya pada tahun 1959. Selain jadi model Alpinist pertama, jam tangan ini juga satu-satunya yang menggunakan nama ‘Laurel’ yang biasanya diperuntukan bagi dress watches. Laurel Alpinist memiliki stainless steel case berdiameter 35 mm yang nampak kokoh dengan lapisan domed crystal dan dilengkapi oversized crown di posisi pukul 3. 

Jam tangan ini tersedia dalam dua pilihan warna dial, yaitu putih dan hitam. Pada dial terdapat tiga triangular marker besar sebagai penanda pukul 3, 6, 9, dan 12. Selain itu, seluruh indeksnya juga dilengkapi dengan lume untuk menambah visibility di tempat gelap. Laurel Alpinist dibekali Seikosha 17 jewel manual winding movement yang berdetak dengan kecepatan 18.000 vph. 

Seiko Prospex The 1959 Alpinist Re-Creation SJE085J1

Seiko Prospex The 1959 Alpinist Re-Creation SJE085J1

Saat ini, model Laurel Alpinist 1959 kembali dibuat ulang lewat Seiko Prospex SJE085J1 yang jadi koleksi limited edition dan hanya diproduksi sebanyak 1.959 pcs saja. Selain itu, terdapat juga versi Re-Interpretation dari 1959 Alpinist yaitu SPB241J1 dan SPB251J1.

Baca juga : Prospex, Dari Seiko Untuk Kalangan Professional

2. Seiko Champion Alpinist J13043 (1960-an)

Seiko Champion Alpinist J13043

Seiko Champion Alpinist J13043

Generasi kedua dari Alpinist adalah Seiko Champion Alpinist yang dirilis pada awal tahun 1960-an. Jam tangan ini punya desain yang lebih sederhana dari seri Alpinist sebelumnya namun memiliki beberapa peningkatan. Seperti bagian case-nya berdiameter 35.5 mm dan terlihat lebih besar berkat lug-to-lug yang lebih panjang yaitu 3 mm. 

Jam tangan ini dilengkapi dengan outer ring berwarna hitam dengan markers berwarna silver yang kontras. Adapun triangular marker besar di posisi pukul 12, dan seluruh rectangular marker-nya dilapisi lume. Sementara untuk movement-nya masih sama dengan Laurel Alpinist yaitu menggunakan Seikosha 17 jewel manual winding movement

3. Seiko “Red Alpinist” (1995)

Seiko “Red Alpinist”

Seiko “Red Alpinist”

Seiko “Red Alpinist” memulai debutnya pada tahun 1995, seri ini meninggalkan gaya klasik Alpinist dan menghadirkan tampilan yang lebih sporty dan modern. Jam tangan ini hadir dengan case 38 mm dengan cathedral hands, dan crown tambahan pada posisi pukul 4 untuk memutar internal compass bezel

Seri ini punya beberapa peningkatan dari generasi sebelumnya seperti semua modelnya hadir dengan stainless steel bracelet serta tahan air hingga 200 meter yang aman digunakan berenang dan menyelam. Selain itu juga dilengkapi dengan sapphlex crystal dan terdapat cyclop di atas jendela tanggal untuk memperbesar tampilan tanggal pada posisi pukul 3. 

Seiko “Red Alpinist” hadir dalam tiga model, yaitu SCVF005 dengan dial hitam dan indeks chevron silver, SCVF007 dengan dial crem dan angka Arab berwarna emas, serta SCVF009 dengan dial hijau dan angka Arab berwarna emas. Jam tangan ini ‘dipersenjatai’  dengan Seiko 4S15 automatic caliber yang berdetak 28.800vph, memiliki 25 jewels, dan cadangan daya tahan hingga 40 jam. 

Baca juga : Seiko Black Series 2023 Mendarat Di Jamtangan.Com

4. Seiko SARB Series (2006)

Seiko SARB017 Green Dial

Seiko SARB017 Green Dial

Seiko SARB Series dirilis pada tahun 2006 lalu yang hadir dalam tiga model, yaitu SARB013 (dial krem), SARB015 (dial hitam), dan yang paling populer SARB017 (dial hijau). Jam tangan ini punya peningkatan ukuran case menjadi 39.5 mm, sementara nama ‘Alpinist’ pada dial diganti dengan ‘Automatic’. Untuk movement-nya, jam tangan ini dibekali Caliber 6R15 automatic, 23 jewels, dan cadangan daya tahan hingga 50 jam. 

Seiko Prospex Alpinist SPB121J1

Seiko Prospex Alpinist SPB121J1 

SARB017 sudah berhenti diproduksi yang menjadi favorit di kalangan kolektor dan menjadi kolektor item. Namun jangan khawatir karena Seiko telah mengeluarkan Alpinist yang sangat mirip dengan SARB017, bahkan telah diperbarui dengan movement 6R35, yaitu SPB121J1.

5. Seiko Prospex Baby Alpinist (2020)

Seiko Prospex Alpinist 2020 “Baby Alpinist”

Seiko Prospex Alpinist 2020 “Baby Alpinist”

Terakhir adalah dari Seiko Prospex SPB Series yang juga dikenal sebagai “Baby Alpinist”. Seri ini diperkenalkan pada tahun 2020 yang hadir dalam tiga model, yaitu SPB157J1 (dial biru), SPB159J1 (dial abu-abu) dan SPB155 (dial hijau). Dari ketiga modelnya, yang paling populer adalah dial biru dan abu-abu. Jam tangan ini punya stainless steel case berdiameter 38 mm, ketebalan 12.9 mm, dan lug-to-lug 46 mm yang terintegrasi dengan leather strap atau stainless steel bracelet untuk dial hijau.

Tampilan dial-nya lebih mudah dilihat tanpa kehadiran inner bezel kompas serta penggunaan angka Arab yang dilengkapi lume dots. Jam tangan ini masih membawa gaya vintage ala Alpinist yang terlihat dari penggunaan cathedral hands dan bentuk case yang khas. Seiko Prospex SPB Series ditenagai oleh Seiko self-winding caliber 6R35 movement yang berdetak pada 21.600 bph atau 3Hz, memiliki 24 jewels, dan cadangan daya hingga 70 jam. 

Baca juga : Pecinta Seiko Harus Tahu! Rupa-Rupa Seri Seiko Di Tahun 2023

Itulah sejarah Seiko Prospex Alpinist yang ikonis dari waktu ke waktu. Tertarik untuk mengoleksinya? Kamu bisa dapatkan Seiko Alpinist di Jamtangan.com! Karena Seiko Prospex Alpinist terbaru sudah hadir di Jamtangan.com dan dibanderol dengan harga terbaik yaitu Rp8,7 jutaan. 

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Previous Article
jam tangan digital pria

10 Rekomendasi Jam Tangan Digital Pria Bernuansa Sporty

Next Article
g-shock millitary

Banyak Dipakai Pasukan NATO! Ini G-Shock Gagah yang Military-Approved

Related Posts
Total
0
Share