Di Balik Geliat Desain Jam Minimalis
Keindahan tidak selalu terkait dengan keramaian hiasan. Sering kali desain yang sederhana namun dirancang dengan matang dapat lebih memukau. Mazhab minimalisme menekankan pentingnya fungsionalitas dalam desain, sehingga hasil yang didapat menjadi sederhana dan praktikal. Begitu pula dengan jam tangan, desain jam tangan yang minimalis juga bersifat fungsional karena praktis tanpa adanya aksesoris-aksesoris berlebih.
Sesungguhnya praktik minimalisme sudah ada sejak dulu, salah satunya di Jepang dengan filosofi Zen-nya. Sejarah desain minimalis modern yang kita kenal berawal dari sekolah desain dari Jerman bernama Bauhaus yang didirikan Walter Gropius tahun 1919. Desain dari Bauhaus yang geometris, berbasis manufaktur, serta mengedepankan fungsionalitas dan simplisitas inilah yang menjadi pengaruh besar dalam dunia desain sampai sekarang. Ciri khas desain Bauhaus ini diterapkan ke dalam banyak objek, salah satunya jam. Max Bill yang merupakan jebolan sekolah Bauhaus merancang jam untuk perusahaan Junghans, baik jam dinding maupun jam tangan. Bisa dikatakan dari asal-usulnya line-up Max Bill by Junghans merupakan jam minimalis yang paling dekat hubungannya dengan sekolah Bauhaus. Desain minimalis ini pun belakangan juga merembet ke produsen-produsen Jerman lainnya seperti Nomos dan juga Braun.
Namun sayang, Bauhaus pada akhirnya ditutup oleh rezim Nazi, dan para seniman yang berasal dari sana berpencar dari Jerman ke berbagai negara, menyebarkan desain ala Bauhaus. Salah satu regio yang paling menerima aliran ini adalah negara-negara Skandinavia. Secara budaya negara-negara Skandinavia berbeda dengan negara-negara Eropa lainnya yang tertarik pada kemewahan, orang-orang Skandinavia lebih menyukai desain yang sederhana, fungsional, cozy, dan nyaman. Hal itulah yang menyebabkan desain minimalis ala Bauhaus mendapat tempat lebih dalam kehidupan orang-orang Skandinavia. Hasilnya dapat kita lihat di mana-mana, baik itu IKEA, Bang & Olufsen, H&M, dan sebagainya. Begitu pula dengan jam tangan, dari Denmark ada merk Skagen yang terkenal dengan desain modern minimalisnya. Skagen yang namanya diambil dari salah satu kota di Denmark didirikan oleh pasangan Henrik & Charlotte Jorst, dan desain mereka merambah ke seluruh dunia. Sementara itu dari Swedia Fillip Tysander mendapat ide untuk
memasangkan jam tangan dial minimalis berkesan klasik dengan NATO strap, maka lahirlah jam tangan yang menjadi tren di berbagai belahan dunia: Daniel Wellington.
Prinsip minimalisme terutama di zaman modern yang semakin rumit ini menjadi satu pendekatan yang dapat kita nikmati secara estetis. Dengan desainnya yang simpel, jam-jam tangan minimalis tidak hanya terlihat indah, namun juga dapat cocok dengan hampir semua situasi, baik resmi maupun casual. Itulah yang menjadi salah satu kekuatan khusus desain jam minimalis dibanding desain lainnya. Maka bukan tanpa alasan desain jam minimalis diterima oleh banyak kalangan, bahkan menjadi tren dikarenakan daya tariknya yang universal.
DJO/jamtangan.com