Hands-On Review: Seiko Rotocall, Reinkarnasi Jam Tangan Astronot dengan Bezel Putar Inovatif
Saat pertama kali memutar bezel Seiko Rotocall terbaru ini, sensasinya bukan sekadar nostalgia, ada semacam “klik” lembut yang membawa kita kembali ke masa di mana Seiko sedang berani-beraninya bereksperimen dengan desain digital futuristik. Tidak ada rotor berputar, tidak ada jarum yang menyapu halus di dial, tapi setiap gerakan bezel Rotocall terasa hidup, mekanis, dan penuh karakter. Di era ketika dunia jam tangan digital seragam dan serba tombol, Rotocall menawarkan cara lain untuk berinteraksi dengan waktu, melalui bezel putar delapan sisi yang kini kembali hadir dalam reissue paling ditunggu tahun ini. Seluruhnya sudah tersedia di JAMTANGAN.COM. Simak review selengkapnya di bawah ini!
Reissue Jam Tangan Digital dengan Bezel Inovatif pilihan Astronot era 80-an

Nama Seiko Rotocall mungkin terdengar baru bagi generasi pecinta jam tangan modern, tapi di kalangan kolektor dan penggemar sejarah horologi digital, nama ini sudah lama melegenda. Rotocall bukan sekadar jam tangan digital retro yang hidup kembali, melainkan simbol era ketika Seiko bereksperimen dengan inovasi unik: bezel putar yang bukan hanya untuk menyelam, tapi juga untuk mengendalikan fungsi digital di dalam jam. Seri terbaru ini, terdiri dari tiga varian yaitu SMGG17P1 (hitam-kuning), SMGG19P1 (hitam-merah), dan SMGG21P1 (biru-abu), membawa kembali semangat futuristik tahun 1980-an dengan pembaruan yang terasa relevan di pergelangan tangan masa kini.

Kisah Rotocall bermula ketika Seiko merilis A829-6019 dan A829-6029 (octagonal bezel). Keduanya menjadi jam tangan digital dengan fitur paling tidak biasa di zamannya. Alih-alih tombol-tombol kecil yang sulit ditekan, pengguna cukup memutar bezel delapan sisinya untuk berpindah mode, mulai dari stopwatch, timer, dual time, hingga alarm. Konsep ini terasa sangat ergonomis, terutama untuk kondisi ekstrem.

Tak heran, jam ini kemudian ikut serta dalam misi ruang angkasa bersama beberapa astronot NASA. Salah satu yang paling dikenal adalah Sally Ride, wanita Amerika pertama yang terbang ke luar angkasa pada tahun 1983. Selain itu, Kathryn Sullivan, Anna Lee Fisher dan Paul Desmond Scully-Power juga terekam mengenakan Seiko Rotocall dalam misi mereka di dekade yang sama. Bahkan Wubbo Ockels, astronot asal Belanda, dan Robert “Bob” Overmyer dari misi STS-5, juga tercatat memakai versi A829-6019 dan A829-6029 di luar atmosfer Bumi.

Dimensi Kecil, Bezel Fungsional dan Layar Digital Mudah Dibaca

Warisan luar angkasa inilah yang menjadi daya tarik utama reissue Rotocall 2025. Bagi Seiko, proyek ini bukan sekadar nostalgia, melainkan penghormatan terhadap warisan inovasi mereka dalam dunia digital. Model terbaru ini menggunakan kaliber A824, sebuah movement quartz modern yang mempertahankan semangat orisinalnya: akurasi tinggi dengan cara pengoperasian yang sederhana namun khas. Setiap varian memiliki diameter 37 mm, ketebalan 10,6 mm, dan lug-to-lug 43,5 mm, proporsi yang terasa ideal di pergelangan tangan modern tanpa kehilangan nuansa vintage.

Pada tampilan pertama, desainnya langsung memancarkan aura retro yang otentik. SMGG17P1 tampil dengan bezel hitam dengan aksen kuning yang cerah, memberikan kesan paling sporty di antara ketiganya. SMGG19P1 membawa kombinasi hitam-merah yang lebih tegas, seolah menonjolkan sisi fungsional dan berani dari jam ini. Sedangkan SMGG21P1, dengan warna abu-biru, terasa paling understated dan berkarakter vintage sejati. Ketiganya menggunakan case stainless steel dengan finishing dominan brushed yang terasa kokoh dan sederhana, selaras dengan kepribadian jam digital tool watch yang fungsional.

Bezel delapan sisi yang menjadi ciri khas Rotocall tetap dipertahankan, dan inilah inti pengalaman penggunaannya. Saat bezel diputar, layar LCD di bagian tengah berubah mode secara halus: dari waktu utama ke stopwatch, lalu ke timer, alarm, dan fungsi-fungsi lainnya. Sensasi mekanis smooth saat bezel diputar memberi kepuasan tersendiri, sebuah pengalaman tak biasa dari jam digital modern. Bagi penggemar jam mechanical, mungkin tidak ada rotor yang berputar atau jarum yang meluncur halus, tapi mekanisme bezel ini menghadirkan “rasa mekanis” yang unik dalam konteks digital.

Layar LCD-nya mudah dibaca, dengan kontras yang cukup tinggi bahkan di bawah cahaya terang. Tidak seperti jam digital tipikal, tampilan Rotocall terasa bersih, rapi dan terstruktur, dengan layout angka yang khas era 80-an. Walau memakai kristal Hardlex alih-alih sapphire, pilihan ini justru menjaga konsistensi historis dan memperkuat kesan reissue autentik.

Bracelet stainless steel 20 mm bergaya Jubilee melengkapi tampilan retro-nya, dengan finishing brushed di 2 link besar dan polished di 3 link tengah. Bobotnya sekitar 107 gram, cukup solid namun masih nyaman untuk dipakai seharian. Seiko juga memberi jam ini kemampuan tahan air hingga 10 bar, membuatnya siap untuk aktivitas harian, bahkan berenang ringan.

Proporsional di Pergelangan Tangan

Ketika dikenakan di pergelangan tangan, Rotocall terasa berbeda dari jam digital pada umumnya. Dimensinya yang kecil membuatnya proporsional bahkan di pergelangan kecil, sementara bobot dan bentuk case memberi keseimbangan yang menyenangkan. Sensasi memutar bezel untuk mengakses fungsi bukan hanya menarik secara mekanis, tapi juga menghidupkan kembali kenangan masa di mana Seiko bereksperimen dengan desain yang melampaui jam tangan konvensional.

Rotocall bukan jam tangan yang menjual kemewahan atau komplikasi mechanical rumit, tapi menjual pengalaman dan sejarah. Ia berbicara tentang era eksplorasi luar angkasa, tentang keberanian bereksperimen dengan desain dan fungsi, serta tentang bagaimana inovasi kecil seperti bezel putar dapat mengubah cara manusia berinteraksi dengan waktu. Dengan harga di kisaran Rp6 jutaan, Rotocall menawarkan sesuatu yang tidak bisa diukur dengan spesifikasi semata: sebuah jembatan antara masa depan yang pernah dibayangkan di tahun 1980-an dan nostalgia yang kini hidup kembali di pergelangan tangan kita.

Kesimpulan

Seiko Rotocall terbaru adalah bentuk penghormatan terhadap masa ketika Seiko berada di garis depan inovasi digital. Dengan ukuran yang proporsional, finishing yang rapi, dan sistem bezel interaktif yang unik, jam ini berhasil menghadirkan pengalaman vintage tanpa terasa ketinggalan zaman. Nilai historisnya semakin kuat dengan fakta bahwa versi orisinalnya pernah menemani para astronot menembus ruang angkasa. Rotocall bukan hanya jam digital biasa, ia adalah artefak yang mengingatkan kita pada masa ketika jam tangan bukan sekadar aksesori, tapi bagian dari eksplorasi manusia terhadap hal-hal yang tidak diketahui.

Kalau kamu mencari jam digital dengan jiwa mekanis dan kisah luar angkasa di baliknya, Seiko Rotocall bisa jadi tiket kecil ke orbit nostalgia Seiko, sebuah pengingat bahwa kadang, masa depan terbaik adalah masa lalu yang hidup kembali di pergelangan tanganmu. Jika kamu tertarik, seluruh koleksi ini sudah tersedia di JAMTANGAN.COM.





