Mengarungi Banjir Saat KKN Bersama Timex
Pada 13 April 2023, tepatnya 3 hari setelah ulang tahun gue, gue menghadiahkan diri gue sebuah jam tangan yang gue beli di JAMTANGAN.COM, yaitu Timex Expedition TW2V00600 North Field Post Mechanical, jam tangan dengan diameter 38 mm yang ditenagai mesin mekanis manual dan dibekali kaca sapphire.
Jika dilihat dari spek dan modelnya, kemudian dibandingkan dengan harganya, jam tangan ini tiba-tiba menjadi sangat menarik di mata gue. jam tangan ini menggaruk rasa gatal gue untuk membeli salah satu grail gue, yaitu Hamilton Khaki Field Mechanical. Dari fisiknya saja, jam tangan ini mirip banget sama grail gue, bahkan dengan spesifikasi yang lebih gahar, tapi hanya dengan setengah harganya.
Sebulan kemudian, gue daftar semester pendek untuk ikut program KKN di kampus gue. Sebagai penggemar jam tangan yang bawa koleksinya kemana-mana, gue bingung mau bawa jam tangan apa selama di sana. Sedikit info mengenai lokasi KKN kelompok gue, desa ini terletak di sekitar pesisir Malang Selatan, kira-kira dua setengah jam tangan dari Kota Malang. Kami mendirikan pos di rumah pak RT setempat yang posisinya sekitar 50 meter dari sungai. Karena posisi desa yang jauh dari kos gue di Kota Malang, gue memutuskan untuk hanya membawa dua jam tangan, yaitu Timex North Field dan G-Shock Mudman. Selama gue menjalankan KKN di sana, gue saling tukar antara dua jam tangan tersebut, tapi seringnya gue akan pake Mudman untuk pekerjaan yang kotor dan basah, dan sisanya gue akan pake Timex karena gue lebih suka display analog.
Sekitar setengah bulan sejak gue mendirikan pos KKN, desa kami mengalami hujan tanpa henti selama seminggu. Pada tanggal 9 Juli, sekitar jam tangan 6 pagi, gue denger samar-samar orang ngobrol sebelum gue dibangunin oleh ketua gue. “Bro, banjir” kata dia. Pada saat itu gue langsung bangun dan ngeliat ke depan pos gue, jalanan belum menggenang air jadi gue ke kamar mandi. Dari jendela ventilasi kamar mandi gue baru ngeliat betapa serius situasi sekarang. Gue bisa ngeliat arus kencang di sekitar sungai, tapi sekarang sungainya hanya berjarak 10 meter dari rumah. Perlu diketahui juga bahwa posisi pos kami berada di dataran yang sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumah yang lain. Jadi, ada kemungkinan besar air banjir sudah masuk ke beberapa rumah lain.
Fokus kami sekarang adalah untuk mengevakuasi barang dari pos wanita ke pos pria. Pada saat ini jam tangan yang ada di pergelangan gue adalah Timex gue, nggak ada waktu untuk ganti ke G-Shock Mudman karena sudah ada di dalam tas. Dari kejauhan gue bisa ngeliat arus banjir mulai naik, penduduk setempat pada menggiring hewan ternaknya, dan mindahin barang-barangnya ke atap. Setelah mengevakuasi barang, kami melihat situasi dari atap rumah. Arus sungai semakin deras. Saking derasnya, kami menyaksikan perahu pak lurah yang rumahnya sekitar 500 meter dari pos, terbelah dua setelah terbawa arus dan menabrak pohon. Kejadian tersebut membuat tuan rumah kami berinisiatif untuk mengamankan perahunya. Kami para pria membantu beliau dengan memegang tali yang diikat ke beliau dari teras yang sudah terendam air sepinggang dewasa, sementara beliau terjun ke arus banjir.
Beberapa minggu setelahnya, kami sedang beristirahat di pos setelah menjalankan beberapa proker (program kerja). Gue menemani anak dari tuan rumah yang masih duduk di bangku TK. Dengan polosnya anak tersebut menempelkan stiker balon merah ke kaca jam tangan Timex gue. Karena mengganggu, jadi gue pindahin stikernya ke caseback. Di momen itu gue berjanji untuk tidak melepas stiker itu dari jam tangan Timex gue. Sampai sekarang, gue masih memperlakukan jam tangan Timex gue sebagai jam tangan mechanical beater gue.
Ditulis oleh: Fazriano Radiyan Heruzy – Jakarta