Mengagumi Seiko Prospex “Baby Tuna” Special Edition

Seiko Prospex Automatic Diver 200m SRP655K1 on wrist

Walau julukannya menggunakan awalan “baby” alias bayi yang identik dengan ukuran kecil, pada kenyataannya jam tangan ini sama sekali tidak kecil!

Sekelumit Seiko Tuna
Seiko Tuna adalah salah satu jam tangan penyelam paling legendaris, tak hanya bagi merek Seiko sendiri, melainkan juga bagi pelaku kegiatan menyelam. Durabilitas dan realibilitasnya sudah tidak terbantahkan. Desain shroud yang melindungi wadah dan sebagian bezel merupakan desain khas yang bisa dikatakan tidak pernah ada pada desain jam menyelam dari merek lain.

Jam ini memang diniatkan untuk memenuhi kebutuhan para pelaku selam profesional alias bagian top-of-the-top dari kelompok pekerja elit yang setiap waktu berjibaku dengan dunia bawah laut yang ekstrem sebagai commercial diver. Maka tak heran Seiko Tuna dibanderol dengan harga yang mahal lantaran harus memenuhi spesifikasi sulit yang diterapkan para commercial diver tersebut.

 

 

Namun seiring berjalannya waktu, Seiko Tuna mulai dibuat merakyat. Tetap dengan desain shroud, namun dengan pilihan movement – dan spesifikasi yang lebih terjangkau. Hal ini tentunya membuat Seiko Tuna masa kini berada di rentang harga yang sangat menarik untuk dimiliki, bahkan bagi kelompok non-diver yang mencintai desain jam diver, sekalipun.

Lalu, Seiko membuat gebrakan dengan meluncurkan produk yang disebut dengan berbagai julukan. Dari “Monster Tuna” karena desain bezel dan dial serta hands sangat menyerupai Seiko Monster, sampai “Baby Tuna”, karena ia adalah adik dari Seiko Tuna.

Apapun itu, popularitas Baby Tuna sangat sulit diabaikan. Dan pada 2015 lalu, dalam rangka memperingati ulang tahun ke 50 jam diver Seiko, perusahaan ini meluncurkan Special Edition 50th Anniversary, yaitu Seiko Prospex Automatic Diver 200m SRP653K1 dan SRP655K1. Yang pertama memiliki warna biru pada bezel, dial dan shroud, yang kedua didominasi warna hitam, dengan hour marker dikelilingi warna merah yang eye-catching. Namun, karena berbagai alasan, butuh waktu hampir setahun bagi saya untuk akhirnya mengakuisisi jam ini.

 

Ukuran Wadah yang Besar!

Seiko Prospex Automatic Diver 200m SRP655K1 on wrist

Hal pertama yang nampak jelas dari jam ini adalah ukurannya yang besar, 50mm. Jam ini bahkan lebih besar dari Seiko Tuna SBBN007 yang saya miliki. Ukurannya terus terang mengintimidasi siapapun yang melihatnya. Tetapi yang unik, jam ini sama sekali tidak terasa besar ketika dipakai. Bahkan ia dapat dikatakan sebagai sebuah jam yang sit-well-on-your-wrist alias pas di kenakan di pergelangan tangan.

Rupanya, hal itu berkat desain wadah bagian bawah jam yang melengkung mengikuti kontur pergelangan tangan. Tak sekadar melengkung, ketinggian wadah bagian atas dan bawah juga berbeda. Membuat wadah yang dijuluki sebagai scallop ini tak hanya pas di tangan, tetapi juga memberikan posisi terbaik bagi pengguna agar dapat membaca waktu dengan lebih baik, hanya dengan sekejap melirik pergelangan tangan alias high-readibility. Sebuah fitur yang penting bagi para commercial diver.

 

Bezel dan Dial yang Menawan

Seiko Prospex Automatic Diver 200m SRP655K1 in box
Manapun yang Anda pilih, entah SRP653K1 atau SRP655K1, keduanya memiliki desain dial yang menawan. SRP653K1 menawarkan desain dial yang lebih klasik dan sederhana. Paduan bezel berwarna biru dan dial biru dengan hour marker berwarna lume dari Lumibrite, dikelilingi cincin warna putih, semakin menguatkan kesan klasik, layaknya Seiko Monster versi awal yang sederhana namun gagah.

Sedangkan Baby Tuna yang saya pilih, SRP655K1, tampil lebih garang dengan paduan dial berwarna hitam yang misterius dan ring hour marker berwarna merah yang bersemangat. Dipadukan dengan bezel berwarna hitam dengan insert index skala 60 menit berwarna putih, jam ini sering dipuji oleh teman-teman saya lantaran kegantengannya. Pujian tersebut semakin menggila ketika lume yang menyala garang ketika jam berada di kegelapan.

 

Keramik untuk Shroud

Seiko Prospex Automatic Diver 200m SRP655K1 hard coated ceramic shroud
Shroud atau pelindung wadah yang menjadi ciri khas dari Seiko Tuna, juga nampak mendominasi pada Seiko Baby Tuna ini. Ukurannya masif, dengan opening pada pukul 12 sampai tiga, dan pukul enam sampai sembilan, menonjolkan sisi-sisi bezel yang mirip gerigi monster. Benar-benar The Beast!

Yang istimewa, kalau sebelumnya Seiko Baby Tuna dilengkapi dengan shroud dari material plastik atau logam stainless steel, pada tipe ini digunakan stainless steel yang diberi lapisan hard coating dari material lawas yang yang canggih, yaitu keramik. Jangan bayangkan keramik layaknya poci teh atau guci hiasan di rumah – walau prosesnya juga sama – karena lapisan keramik ini diklaim tahan gores, dan memiliki tingkat kekerasan yang tinggi, namun pada saat yang bersamaan bobotnya tetap ringan.

 

Movement Automatic-Putar Manual

Baby Tuna 50th Anniversary ini kemudian disempurnakan dengan menyematkan movement in-house Seiko 4R36 dengan 24 jewels. Movement yang pertama kali diluncurkan pada 2011 untuk menggantikan movement ikonik 6R15, ini merupakan movement automatic winding dengan kemampuan manual winding atau putar manual. Artinya, Anda tidak perlu repot-repot menggoyang-goyangkan jam untuk mengisi power reserved, cukup dengan melepas screw down pada crown lalu memutarnya, atau sebaliknya.

Berdetak dengan 21.600bhp, movement dengan komplikasi day-date ini memiliki ketahanan dan ketangguhan yang sudah teruji. Dan jarum detik merah yang bergerak mulus dan halus seolah menunjukkan kualitas dari movement ini. Sangat layak untuk dipilih! (ANP)

Total
0
Shares
Previous Article

Sejarah Smartwatch yang Perlu Anda Tahu

Next Article

Antara Jam Tangan Swiss vs Asia

Related Posts
Total
0
Share