Bagian sebagian orang, memotret jam tangan memakai handphone dianggap memiliki tingkat kesulitan tersendiri karena ukurannya yang kecil dan keterbatasan kemampuan lensa kamera handphone. Padahal, tak perlu pusing dalam memotret jam tangan, karena visual jam tangan sudah cukup estetik untuk menjadi objek utama dalam fotografi.
Konsep Rule of Third
Mobile photographer Reiza Nurrafi membagikan beberapa tips untuk memotret jam tangan memakai handphone. Yang paling utama menurutnya adalah konsep rule of third.
“Rule of third merupakan teknik dasar fotografi dengan mengaktifkan mode grid di handphone,”
Tutur Reiza
Kemudian, jam tangan yang menjadi objek diposisikan pada garis maupun titik temu dari garis grid. Hal ini memudahkan hasil foto jadi lebih presisi dan simetris.
“Fitur grid membuat foto sesimpel apapun menjadi rapi,“
Ungkap Reiza
Atur Fokus dan Pencahayaan
Kemudian, sebelum menekan tombol klik untuk memotret, pastikan untuk mengetuk layar handphone terlebih dahulu. Tujuannya untuk memfokuskan area foto dan mengatur pencahayaan.
“Tanpa tap layar, kamera akan fokus ke background,” ujarnya.
Dengan mengetuk layar handphone, fokus kamera pun berpindah ke jam tangan. Hasil foto pun akan lebih jelas.
Dua hal penting itu biasa dilakukan Reiza ketika memotret jam tangan koleksinya. Reiza bercerita bahwa ketertarikannya di bidang horologi justru muncul ketika Ia masih duduk di bangku SMA sekitar tahun 2011. Saat itu, Ia mendapat kado jam tangan dari orangtuanya.
“Jauh sebelum mengoleksi jam tangan seperti saat ini, saya dapat kado jam tangan Swatch Irony. Wah, rasanya keren banget karena di masa itu, Swatch sudah terbilang luxury buat anak sekolah,” ungkapnya.
Hobi mengoleksi jangan itu kemudian berlanjut hingga ketika Reiza kuliah. Reiza rela menyisihkan uangnya untuk menabung demi membeli koleksi Swatch.
“Zaman kuliah, saya suka dengan design stuff. Salah satunya brand Swatch dan akhirnya bisa terkumpul pundi-pundi buat beli Braun AW50,” kenang dia.
Ketika memasuki dunia kerja, alumnus Binus University dan Beijing Institute of Technology ini mulai mengenal beberapa jam tangan luxury. Di antaranya adalah Rolex Datejust dan Omega Speedy Reduced Vintage.
Reiza mengaku jatuh cinta dengan kedua brand tersebut. “Branding mereka selalu solid!” tegasnya.
Selain keduanya, Reiza juga menggandrungi brand lain. Beberapa hal yang menjadi fokusnya dalam memilih brand jam tangan adalah fitur dan desain.
“Dari situ mulai merambah ke merek-merek lain sambil rotasi karena saya bukan kolektor hardcore. Brand favorit saya saat ini Oris karena jatuh cinta dengan visual presentationnya yang sleek dan minimalis,” papar dia.
Koleksi Oris Aquis jadi Favorit
Reiza yang juga berprofesi sebagai Digital Specialist ini mengaku paling memfavoritkan koleksi Oris Aquis. Menurut Reiza, Oris memiliki desain minimalis dan cocok untuk semua outfit.
“Oris Aquis mampu menjadi daily beater untuk fit in dengan berbagai outfit serta segala kegiatan harian,” kata dia.
Selama menjadi watch enthusiast dan collector, Reiza jadi memahami bahwa banyak jam tangan memiliki nilai historis. Reiza mengagumi Oris yang dikenal sebagai brand independen, hal yang sudah jarang ditemui di brand jam tangan Swiss lain.
“Oris ini cocok untuk semua orang. Apalagi koleksi Oris Aquis yang hadir dengan opsi ukuran yang sangat variatif. Dari mulai 36,5 mm, 39,5 mm 41,5 mm, 43,5 mm dan 45,5 mm,” papar dia.
Untuk kegiatan sehari-hari, lanjutnya, Reiza menyarankan diameter case 39,5 mm yang juga menjadi pilihannya.
“Kalau kalian suka sizing yang pas dan tidak terlalu besar, saya sarankan ambil diameter 39,5 mm seperti yang saya kenakan,” tutup dia.
Ini waktunya memotret jam tangan idamanmu. Pilih favoritmu di Jamtangan.com sekarang juga!
