In Memoriam: Kazuo Kashio

Kazuo Kashio, chairman dari Casio, dikabarkan telah wafat pada 18 Juni 2018 akibat pneumonia aspirasi pada usia 89 tahun.

Kazuo Kashio merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pendiri perusahaan Casio, bersama dengan Tadao, Toshio, dan Yukio. Kazuo sendiri mulai menjabat sebagai Presiden Casio sejak Desember1988 menggantikan kakaknya Tadao dan menjadi chairman sejak Juni 2015.

Photo taken by Mina Teraiuchi
Photo taken by Mina Teraiuchi

Bersama dengan para saudaranya, Kazuo turut serta dalam pengembangan berbagai produk perusahaan sejak awal berdiri di mana saat itu Casio masih berfokus sebagai produsen kalkulator. Mulai sejak ia menduduki jabatan Presiden, tidak hanya mengembangkan berbagai macam produk elektronik, Casio semakin mengukuhkan reputasinya sebagai produsen jam tangan. Hal ini dikarenakan popularitas G-Shock yang pada awalnya terbatas pada pasar tertentu seperti di Amerika semakin meroket hingga ke seluruh dunia pada dekade 90-an, dan seperti yang kita tahu, G-Shock-lah yang menjadi ujung tombak line-up jam tangan Casio dan memunculkan citra Casio sebagai produsen jam tangan digital tersohor serta jam tangan yang tangguh dalam berbagai medan.

Tidak hanya naiknya popularitas G-Shock, selama Kazuo menjabat sebagai presiden, Casio juga menelurkan berbagai inovasi dan varian jam tangan seperti Protrek Satellite Navi yang merupakan jam dengan GPS pertama di dunia, WVA-300 yang merupakan jam tangan solar yang juga radio-controlled, seri Oceanus, dan sebagainya. Saat Kazuo menduduki posisi chairman setelah digantikan oleh puteranya, Kazuhiro, Casio tetap menjadi merek jam tangan ternama dan juga mulai merambah segmen smartwatch dengan tetap mempertahankan citra jam tangan Casio yang tangguh.

Kazuo Kashio meninggalkan seorang istri, Soko, serta dua puteri, seorang putera, Kazuhiro, dan Yukio, satu dari empat bersaudara pendiri Casio yang masih hidup. Baik Casio maupun dunia horologi kehilangan seorang sosok inovator yang berpengaruh signifikan terhadap arah perkembangan jam tangan. G-Shock sendiri telah menjadi satu subkultur yang tetap bertahan hingga sekarang di tengah maraknya smartwatch. Kita berharap sepeninggal Kazuo dan di bawah pimpinan Kazuhiro Casio tetap mampu ber-reinventing dan terus menerus berubah, seperti prinsip yang ia anut, dan tetap menjadi satu nama yang selalu dapat diperhitungkan dalam seluk beluk jam tangan. Selamat tinggal Kazuo…

Total
0
Shares
Previous Article

MyTissot! Pertemuan Para Pecinta Jam Tangan!

Next Article

Give Away Ticket, Asian Games 2018!

Related Posts
Total
0
Share