Ini Teknologi yang Jadikan G-Shock Terkuat di Dunia

Semenjak kemunculannya di dunia jam tangan, G-Shock memecahkan anggapan pada saat itu, bahwa jam tangan merupakan bagian dari aksesoris yang mudah pecah dan rusak apabila terjatuh. Mulanya, jauh sebelum G-Shock terlahir, seorang teknisi jam tangan senior di Perusahaan Casio, Mr. Kikuo Ibe, ingin menciptakan sebuah jam tangan yang tahan banting atau disebut Unbreakable Watch. Keinginannya tersebut berwal dari pengalaman tidak mengenakkan yang dialaminya. Saat itu, ia pernah merusakkan jam tangan pemberian orang tuanya yang begitu disayanginya, karena jam tangan terjatuh.

Mr. Kikuo Ibe, sang pencetus Casio G-Shock.

Dari pengalaman itulah, Mr. Ibe bertekad untuk menciptakan jam tangan yang tidak akan rusak jika terjatuh atau terbentur. Kemudian, ia membuat proposal yang diajukannya kepada manajemen Casio untuk mewujudkan mimpinya menciptakan jam tangan yang tahan benturan dan goncangan. Tak disangka, proposalnya diterima dan dibentuklah formasi tim sebagai tim riset dan pengembangan yang dijuluki Project Team Tough.

Kali pertama Project Team Tough dibentuk, tim hanya terdiri dari 3 orang saja. Lalu mereka berkesperimen untuk menjatuhkan jam tangan dari lantai 10 di kantor mereka. Berkali-kali percobaan mereka gagal, namun Mr. Ibe tidak berkecil hati. Ia dan tim dengan tekun dan sabar mencatat hasil analisis mereka pada jam tangan yang rusak saat dijatuhkan.

Berkali-kali proses trial dan error pun terjadi hingga di suatu titik di mana Mr. Ibe sempat putus asa. Dia berjanji dalam hati bahwa jika dua tahun lagi semua eksperimennya tidak membuahkan hasil, dia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.

Namun di suatu hari yang cerah, dia berjalan-jalan di taman di mana ada seorang anak yang sedang memainkan bola karet. Dari kejadian itu, Mr.Ibe seakan mendapat wahyu. Dia mengeksplorasi dan mencermati bagaimana si bola karet bereaksi ketika dijatuhkan oleh si anak kecil. Lalu dia terinspirasi untuk menerapkan prinsip cara kerja bola karet pada sebuah jam tangan.

Ternyata cara kerja bola karet yang diterapkan pada G-Shock ialah berupa struktur ”ruang” atau hollow di bagian dalam jam tangan yang berfungsi untuk membiarkan modul mesin leluasa melayang di dalamnya saat ada goncangan dari luar. Sehingga goncangan dapat tersalurkan di ruang kosong yang tersedia. Inilah rahasia mengapa G-Shock tetap bertahan dan berfungsi normal meski terkena benturan keras.

Struktur ruang bagian dalam jam tangan G-Shock.
Bantalan pelindung di setiap bagian kecil.

Di samping itu, Crystal Oscillator dan setiap bagian terkecil di dalam modul mesin G-Shock terlindungi oleh material “cushion” atau bantalan yang mendistorsi goncangan sehingga tidak akan merusak bagian paling krusial dari mesin.

Perlindungan di semua sisi.

Ditambah lagi, struktur eksternal pada G-Shock seperti bezel yang menonjol memungkinkan goncangan tidak berdampak pada modul mesin serta meringankan efek goncangan. Selain itu bezel tersebut melindungi kaca kristal G-Shock berkontak langsung dengan objek benturan. Menariknya, struktur band pada G-Shock dirancang sedemikian rupa untuk menyerap efek benturan dan mencegah bagian belakang case bersentuhan dengan objek benturan.

Tak itu, G-Shock menjadi jam tangan terkuat di dunia karena material, ukuran, desain serta bentuk yang telah diperhitungkan secara matang dengan tim ahli untuk terhindar dari kerusakan terutama diakibatkan oleh goncangan dan benturan.

Wah, kira-kira jam tangan lovers makin berminat untuk megkoleksi jam tangan G-Shock dengan berbagai desain dan bantuk terbaru kan? Segera cek di Jamtangan.com untuk dapatkan promo dan penawaran menarik untuk jam tangan incaranmu! Selamat berbelanja 🙂

Total
0
Shares
Previous Article

Jam Tangan Casio Recommended di Bawah 500 Ribu Aja!

Next Article

Kisah di Balik Brand Fossil yang Mendunia

Related Posts
Total
0
Share