Merayakan tradisi horologi yang kaya, Tissot menghadirkan koleksi Heritage 1938 yang terinspirasi dari desain era 1930-an. Kali ini, kami berkesempatan untuk me-review dua koleksi Tissot Heritage 1938, yaitu T142.464.16.062.00 dengan dial anthracite dan T142.464.16.332.00 dengan dial salmon. Keduanya mengkombinasikan gaya vintage dan sentuhan modern serta tersertifikasi COSC. Yang menarik, desain kedua jam tangan ini mirip dengan Tissot keluaran era perjuangan kemerdekaan Indonesia yang dikenakan tentara kerajaan Belanda, Koninklijke Nederlands(ch)-Indisch Leger (KNIL) pada tahun 40-an. Penasaran? Simak sampai habis untuk tahu detail dan spesifikasinya!
Sekilas Tissot Antimagnetique KNIL
Kita semua tau, Swiss adalah negara yang netral (tidak berpihak dan tidak mengikuti perang) dan Tissot yang berasal dari berasal dari Le Locle, Swiss, menjadi pemasok jam tangan untuk beberapa negara yang terlibat perang dunia kedua, termasuk pemerintah Belanda. Saat era perang dunia kedua, pemerintah Belanda juga membeli jam tangan dari Inggris yang dikenal dengan ”The Dirty Dozen”.
Di Indonesia, Tissot bekas tentara KNIL ini disebut “Tissot KNIL” yang merupakan jam tangan Tissot keluaran era 30-40an dengan ukiran KNIL pada backcase. Banyak jam tangan tersebut yang jatuh ke tangan pejuang kemerdekaan Indonesia dan menjadi incaran banyak kolektor. Jika kita lihat, kedua jam tangan Heritage 1938 ini terinspirasi desain dari Tissot Antimagnetique keluaran 1930-40an, termasuk Tissot yang dipakai tentara KNIL.
Dimensi dan Spesifikasi
Kedua jam tangan Tissot Heritage 1938 dirancang dengan stainless steel case berdiameter 39 mm, ketebalan 11.1 mm, dan lug-to-lug 45 mm. Dimensi tersebut membuatnya nyaman dipakai untuk berbagai ukuran pergelangan. Jam tangan dipasangkan dengan leather strap bertekstur grain yang halus dan nyaman sehingga cocok dipakai untuk jam tangan harian. Strap diberi quick release spring bar untuk memudahkan ganti strap. Jam tangan ini memiliki ketahanan air 50 meter sehingga aman menahan percikan air ringan.
Case-nya didominasi oleh brushed finish, kecuali pada bezel yang di-polished. Pada posisi pukul 3 terdapat signed crown berbentuk onion yang khas pada jam tangan di era 1930-an. Caseback dipasang dengan metode screw down dan bagian tengahnya transparan sehingga movement-nya terlihat.
Dial Terinspirasi dari Tissot Antimagnetique Era 1930-an
Dial Tissot Heritage 1938 adalah daya tarik utama yang mencerminkan estetika klasik era 1930-an. Keduanya memiliki tekstur matte. Di bawah marker pukul 12 terdapat logo Tissot, sedangkan di atas marker pukul 6 terdapat teks “CHRONOMETRE”. Salah satu aspek dial yang mencerminkan desain 1930-an dengan sangat baik adalah railroad minute track di parameter luar dial. Dinamakan demikian karena minute track tersebut menyerupai rel kereta yang melingkar.
Hours marker jam tangan ini bergaya arabic dengan tipografi sedikit berbentuk art deco 1930-an, terutama terlihat pada marker pukul 6 dan 9. Seluruh marker di-applied sehingga terlihat tebal. Keduanya memiliki warna marker dan hands yang kontras dengan dial sehingga mudah untuk membaca waktu. Adapun hands jam tangan ini bergaya pensil sehingga tipis, mirip dengan gaya jarum yang digunakan pada jam tangan era 1930-an. Tidak ada lume pada marker maupun hands, menegaskan bahwa jam tangan ini didesain untuk gaya formal, bukan utilitarian.
Perbedaan Warna Dial & Strap Tissot Heritage 1938 T142.464.16.062.00 & T142.464.16.332.00
Tissot Heritage 1938 T142.464.16.062.00
Tissot Heritage 1938 T142.464.16.062.00 memiliki dial berwarna anthracite atau abu-abu gelap, hampir hitam. Marker, hands, dan railroad minute tracker berwarna emas sehingga kontras dengan dial. Hands memiliki tekstur seperti frosted. Kombinasi warna tersebut populer pada jam tangan vintage, khususnya di era 30-an sampai 60-an. Leather strap jam tangan ini berwarna coklat sehingga terlihat cocok dengan dial hitam beraksen emas.
Tissot Heritage 1938 T142.464.16.332.00
Tissot Heritage 1938 T142.464.16.332.00 memiliki dial berwarna pink sedikit oren. Dial seperti ini sering disebut sebagai dial salmon karena warnanya menyerupai daging ikan salmon segar. Warna ini sering ditemukan pada jam tangan vintage yang mengalami patina akibat oksidasi, sehingga memberikan warna kekuningan sedikit merah muda pada dial. Marker dan hands berwarna hitam pekat. Railroad minutes track berwarna biru gelap. Leather strap jam tangan ini berwarna abu-abu.
Movement Standar Chronometer
Kedua jam tangan ini dibekali Swiss automatic movement ETA caliber 2824-2. Movement pada koleksi ini sudah berstandar COSC Chronometer, sehingga memiliki akurasi -4/+6 detik per hari. Sertifikasi COSC (Contrôle Officiel Suisse des Chronomètres) adalah lembaga pihak ketiga yang melakukan standar uji akurasi kepada jam tangan Swiss Made. Standar ini adalah salah satu yang tertinggi untuk akurasi jam tangan mekanis. Power reserve jam tangan ini tahan hingga 38 jam serta berdetak sebanyak 28.800 bph (hi-beat). Movement ini memiliki kapasitas hacking and hands winding. Sebenarnya, movement ini mendukung komplikasi tanggal. Bahkan, crown masih bisa ditarik sekali klik ke posisi ubah tanggal. Namun, jam tangan ini memiliki desain time only dial sehingga tidak memiliki date window. Menciptakan desain yang clean dan simetris.
Kesimpulan
Tissot Heritage 1938 T142.464.16.062.00 dan T142.464.16.332.00 adalah reinterpretasi sempurna dari Tissot Antimagnetique keluaran era 1930-an, walau sedikit berbeda, vibes dari Tissot KNIL pun masih terasa. Dimensi yang proporsional, dial yang timeless, dan penggunaan movement ETA 2824-2 chronometer menjadikannya pilihan ideal bagi pecinta jam tangan klasik. Baik dial anthracite maupun salmon dial, keduanya menawarkan daya tarik 1930-an, namun sama-sama memancarkan kesan timeless elegance. Kedua jam tangan Tissot Heritage 1938 ini sudah tersedia di toko JAMTANGAN.COM. Kunjungi link ini untuk membeli Tissot Heritage 1938 T142.464.16.062.00 dan T142.464.16.332.00.