Di ‘Balik Layar’ Jam Tangan Slim d’Hermès C’est la Fête yang Serba Eksklusif

Jam tangan hermes terbaru 2021 pria slim d'hermes c'est le fete

Fashion brand mewah Hermès menunjukkan keseriusannya untuk melebarkan sayap di ranah watchmaking. Di event Watches & Wonders 2021, brand asal Prancis ini memperkenalkan model jam tangan Hermes terbaru untuk melengkapi seri Slim d’Hermès, bernama Slim d’Hermès C’est la Fête. Memiliki dial tiga dimensi dengan detail megah dan hanya dirilis sebanyak 8 buah di seluruh dunia, eksklusivitas tingkat tinggi dihadirkan dalam proses pembuatannya. Intip di ‘balik layar’ proses pembuatan jam tangan Hermes pria super eksklusif ini! 

1. Terinspirasi dari Karya Fashion Luxury

Desain scarf karya Daiske Namura yang menjadi inspirasi Slim d’Hermès C’est la Fête. (Image : Hermes)

Sama seperti banyak ‘mahakarya’ lainnya, jam tangan Hermes terbaru Slim d’Hermès C’est la Fête juga terlebih dahulu melalui proses penggodokan ide. Menurut Philip Delhotal, creative director Hermès sekaligus salah satu sosok penting di balik lahirnya jam tangan ini, inspirasi membuat dial bergambar ukiran tengkorak dan kuda didapat dari sebuah scarf mewah rancangan seniman asal Jepang bernama Daiske Nomura.

Scarf yang dibuat dari bahan sutra itu memiliki gambar sosok tengkorak lengkap dengan topi, sedang menunggangi seekor kuda. Motif karya Daiske Nomura inilah yang kemudian diadaptasi dan menjadi dasar ide gambar 3D pada Slim d’Hermès C’est la Fête.

2. Model Slim d’Hermès Dipilih Sebagai ‘Kanvas’ 

Gambar pada dial Slim d’Hermès C’est la Fête dikerjakan oleh 3 seniman terpilih. (Image : Hermes)

Selama ini, sudah ada beberapa seri jam tangan Hermès yang dikenal. Sebut saja Hermès H08, Heure H, Dressage, Faubourg, dan banyak lagi lainnya. Di antara banyaknya seri atau koleksi yang ada, model Slim d’Hermès lah yang dipilih untuk menjadi ‘kanvas’ bagi gambar skeleton karya Daiske Nomura. Alasannya simpel, karena model inilah yang dianggap memiliki permukaan dial paling lebar, sehingga lebih mudah ‘diutak-atik’ dengan berbagai teknik dan gambar. 

FYI, gambar 3D pada dial jam tangan Hermes terbaru Slim d’Hermès C’est la Fête secara khusus dikerjakan di Switzerland, dan seluruh prosesnya hanya di-handle oleh 3 orang artisan terpilih. Satu orang khusus mengerjakan pelapisan figur, satu orang mengerjakan pelapisan pailloné, dan satu orang lagi berfokus hanya di bagian membuat ukiran. Truly an exclusive piece, right? 

3. Menambahkan Detail Pailloné Agar Desain Lebih ‘Hidup’

Proses penambahan detail pailloné. (Image : Hermes)

Kalau dilihat dengan jeli, kamu akan bisa menemukan bentuk menyerupai bintang tersebar di beberapa bagian dial jam tangan Hermes terbaru Slim d’Hermès C’est la Fête. Bagian inilah yang disebut sebagai pailloné. Meski terlihat ‘cuma’ seperti detail kecil biasa, diperlukan proses khusus untuk membuatnya. Detail pailloné berwarna emas dan silver ini sengaja diletakkan buat menciptakan kesan warna lebih cerah, transparan, dan memberikan aksen yang lebih ‘hidup’ pada desain dial

4. Pelapisan & Pengecatan Figur Skeleton 

Proses pengecatan figur dengan teknik khusus agar gambar lebih ‘hidup’. (Image : Hermes)

Keindahan dan kemegahan jam tangan Hermes pria terbaru Slim d’Hermès C’est la Fête juga tak lepas dari figur tiga dimensi berbentuk skeleton orang dan kuda yang dihadirkan dengan warna eye-pleasuring dan terkesan ‘hidup’. Nggak heran, sebab, proses pewarnaan dan pelapisan cat ini pun juga dilakukan oleh seorang artisan khusus yang sudah expert melakukan miniature painting.

Dalam prosesnya, si artisan terlebih dahulu melakukan contour warna untuk melapisi permukaan emas putih yang menjadi dasar dial. Selanjutnya, dengan kuas khusus, ditambahkan pula beberapa warna glass powder yang sudah dicampur dengan natural oil. Baru deh cat akan dikeringkan. Detail, rumit, but worth the result!  

5. Proses Pengukiran Dimulai! 

Ukiran untuk menampilkan kesan tiga dimensi. (Image : Hermes)

Bentuk tiga dimensi yang dihadirkan pada dial jam tangan Hermes terbaru Slim d’Hermès C’est la Fête juga tampak semakin hidup, karena dibuat dengan teknik pengukiran. Lagi-lagi, seorang seniman ahli khusus ditunjuk untuk melakukan proses ini.

Dengan kecermatan tingkat tinggi, sang seniman menambahkan garis-garis detail ukiran ke permukaan figur gambar skeleton yang sebelumnya sudah dibuat dengan aksen warna gold. Tak hanya membuat jam tangan Hermes pria ini tampak semakin lively, tapi juga menambahkan kesan mewah berkat detail terperinci yang dihadirkan. 

6. Final Touch : Penambahan Case & Movement

Case material emas putih dengan blue alligator strap. (Image : Hermes)

Desain figur skeleton karya Daiske Nomura sudah sukses ‘dipindahkan’ ke atas dial jam tangan dengan detail warna dan ukiran mengagumkan, kini saatnya Slim d’Hermès C’est la Fête melalui proses finishing yakni pemasangan case dan movement. Jam tangan pria mewah ini dibekali case dari material emas putih, dan dimotori oleh H1950 self-winding movement yang merupakan in-house production dari Hermès. Begitu pun dengan alligator leather berwarna biru yang dihadirkan sebagai strap, juga diambil dari workshop Hermès sendiri. 

Untuk semua keindahan dan kemewahan yang dihadirkan, jam tangan Hermes asli Slim d’Hermès C’est la Fête dibanderol seharga $112,900 dan hanya diproduksi sebanyak 8 buah di seluruh dunia. Pricey? Mungkin. Tapi tentu sebanding dengan eksklusivitas proses demi proses yang dihadirkan. Kalau jam tangan Hermes pria ini masih terlalu ‘jauh’ dari jangkauan, kamu juga bisa melihat koleksi jam tangan pria mewah dan eksklusif lainnya cuma di Machtwatch – Jamtangan.com!  

Baca Selengkapnya