Site icon Blog Jamtangan.com

Terus Menyala Berkat Cahaya

Synchronar (sumber: uniquewatchguide.com)

Adalah seorang penemu yang bernama Roger Riehl yang mulai mencoba menciptakan jam tangan bertenaga matahari tahun 1968. Dari tangannya lah, jam tangan bertenaga matahari pertama diluncurkan untuk publik tahun 1972/1976? dengan nama Synchronar 2100. Embel-embel 2100 pada nama Synchronar dikarenakan jam tangan ini diklaim dapat tetap akurat hingga tahun 2100. Desain Synchronar tergolong futuristik, bahkan untuk ukuran saat ini. Jam ini bahkan secara otomatis menyesuaikan jika melewati tahun kabisat dan saat Daylight Savings Time di Amerika Serikat. Synchronar ini kemudian masih tetap dipasarkan hingga tahun 2007.

Tahun 1975 menandai munculnya jam tangan solar pertama dengan tampilan LCD. Cristalonic yang merupakan jam tangan asal Jerman pertama kali dipasarkan pada Basel Fair tahun 1975. Pada 1976 Citizen akhirnya meluncurkan jam tangan analog bertenaga cahaya pertama di dunia dengan nama Crystron. Selanjutnya banyak produsen yang turut serta mengeluarkan produk jam tangan solar seperti Seiko dengan Seiko Solar, Casio yang mengeluarkan dari G-Shock, Protrek, hingga model standar bertenaga cahaya, Orient, Junghans yang pertama kali membuat jam tangan yang bertenaga cahaya disertai radio receiver untuk dicocokan dengan jam atom, hingga Swatch. Pada era ini mengingat sel fotovoltaik konvensional masih diperlukan, penampilan jam tangan bertenaga cahaya  cenderung berbeda dibanding jam tangan lain, bahkan dapat menjadi futuristik seperti pada Synchronar. Mulai pada tahun 1995 panel surya yang menerima cahaya dapat disembunyikan di balik dial sehingga jam tangan bertenaga cahaya bisa memiliki tampilan layaknya jam tangan analog lainnya berkat Citizen dengan teknologi Eco-Drivenya serta Seiko yang juga mengembangkan teknologi tersebut pada kurun waktu yang berdekatan. Saat ini, Citizen bahkan sudah menciptakan Eco-Drive One yang tebalnya tidak sampai 3mm.

Citizen Crystron (sumber: crazywatches.pl)

Meskipun disebut dengan solar-powered watch, namun tidak berarti jam tangan ini hanya menerima cahaya dari matahari saja, namun berbagai jenis cahaya, termasuk cahaya lampu, dapat mengisi daya baterai jam tangan ini. Namun ada yang menyarankan untuk menjaga kondisi jam setidaknya jam tangan terpapar sinar matahari lewat jendela selama 5-6 jam per bulan Karena selama ada cahaya jam tangan ini dapat terisi ulang, jam tangan ini tidak perlu diganti baterainya. Sehingga, dapat dikatakan memiliki jam tangan seperti ini sama saja dengan memiliki jam tangan quartz yang terus menyala selama terpapar cahaya. Jika jam tangan kehabisan daya baterai, cukup paparkan pada cahaya selama beberapa detik dan jam akan aktif kembali. Pada beberapa jam seperti Citizen Eco-Drive ada mode power saving sehingga daya baterai tetap awet meski tidak terpapar cahaya.

Kemudahan yang diberikan jam tangan bertenaga cahaya tentu dapat menyokong aktivitas kita sehari-hari, dan seiring perkembangan teknologi bukan tidak mungkin akan ada inovasi-inovasi lain. Mungkin saja dalam beberapa tahun ke depan ada smartwatch digital dengan fungsi yang lengkap namun bertenaga cahaya. Apalagi jika mengingat tren dunia yang mulai beralih ke sumber daya energi terbarukan, masa depan jam tangan bertenaga cahaya tentu tetap menjanjikan.

Baca Selengkapnya →