Carl bergabung di Angkatan Laut pada tahun 1947 di usia 17 tahun, di tengah-tengah masih berlakuknya peraturan segregasi atau pemisahan antara orang kulit putih (white) dan orang kulit berwarna (coloured). Walaupun kuatnya tekanan dan diskriminasi terhadap dirinya, Carl berhasil menyelesaikan program penyelam Angkatan Laut pada 1954. Pada tahun 1966 ia harus kehilangan bagian bawah kaki kirinya akibat sebuah misi menonaktifkan sebuah bom hidrogen.
Namun karier Carl tidak berhenti hanya karena ia kehilangan kaki kirinya. Seusai menjalani rehabilitasi, pada tahun 1968 Carl berhasil menjadi penyelam Angkatan Laut pertama AS, dan dua tahun kemudian ia mendapatkan lisensi sebagai Master Diver. Semakin istimewa, karena lisensi tersebut adalah yang pertama kali diperoleh oleh seorang penyelam berkulit hitam.
Kisah hidup dan perjuangan Carl Brasher, yang tak hanya berhasil melawan tantangan ras, melainkan juga disabilitas, rupanya menjadi inspirasi buat Oris, produsen jam tangan asal Swiss. Untuk menghormati Carl, Oris sengaja menciptakan jam tangan berbahan tembaga untuk pertama kalinya, yaitu Oris Carl Brashear Limited Edition.
Oris Carl Brashear Limited Edition memiliki diameter 42mm, dan hanya tersedia 2.000 unit, yang masing-masing akan memiliki penuaan atau patina yang berbeda-beda, tergantung pada hubungan unik antara pemilik dengan jam tangan tersebut. Apalagi tak hanya case saja yang terbuat dari tembaga, melainkan juga bezel yang dapat berputar satu arah dengan satuan pengukur menit yang timbul sehingga mempermudah pencatatan waktu bagi para penyelam. Jam dengan dial berwarna biru tua dan tanda waktu (hour marker) rose gold ini dipersenjatai dengan movement otomatis Oris Caliber 733, yang berbasis movement Sellita SW200, dengan tanggal. (AP)