Untuk menjadi sesuatu yang avant-garde berarti untuk berani menciptakan terobosan, mampu memunculkan sesuatu yang tak dipikirkan sebelumnya. Dalam sejarahnya, Oris berkali-kali berinovasi, menemukan hal-hal baru yang dapat diadopsi, melanggar konvensi. Mari kita simak bagaimana Oris berani berbeda dibanding merek lainnya.
Oris mulai didirikan tahun 1904 oleh Paul Cattin dan Georges Christian di Hölstein, Swiss. Nama Oris sendiri diambil dari nama anak sungai di dekat daerah tersebut. Sebelum mendirikan Oris awalnya mereka berdua datang dari Le Locle yang termasuk pusat jam Swiss. Oris sendiri termasuk salah satu dari sekian perusahaan jam Swiss yang bukan bagian dari grup tertentu seperti Swatch ataupun Richemont. Sebelumnya Oris memang pernah menjadi bagian dari Swatch Group yang saat itu masih bernama ASUAG tahun 70-an bahkan sempat juga memproduksi jam quartz sampai akhirnya diambil alih oleh Rolf Portmann serta Ulrich Herzog. Mulai sejak itu strategi perusahaan yang dulu lebih banyak memproduksi jam quartz murah berubah menjadi produsen jam mekanikal murni.
Tak hanya salah satu dari segelintir produsen jam Swiss independen, Oris pun memiliki berbagai kekhasan yang membedakannya dari merk lain. Salah satu yang sering disebutkan ialah rotor warna merah yang mulai diperkenalkan untuk setiap model sejak sekitar tahun 2002. Dengan rotor warna merah ini Oris ingin menonjolkan identitasnya, bak Ferrari dengan warna merah khasnya. Dalam movement yang dipakai, saat ini Oris banyak menggunakan movement hasil modifikasi dari Sellita yang kualitasnya terjamin. Namun, Oris juga mampu memproduksi in house movement, suatu pencapaian yang tidak semua produsen jam dapat lakukan, dimulai dari Calibre 110 yang diluncurkan tahun 2014 untuk memperingati usianya yang ke-110.
Soal line-up jam, Oris terkenal sebagai produsen jam yang lebih dikenal dengan jam-jam utilitariannya, terutama diver’s watch semisal Divers Sixty-Five yang fenomenal. Jajaran diver’s watch Oris juga mempunyai mekanisme yang unik dalam menghadapi tekanan tinggi dalam laut yang mengambil approach berbeda dibanding brand-brand lain. Meski begitu, Oris juga memproduksi macam-macam model jam seperti aviator’s watch, chronograph dan line-up racing berkerja sama dengan Audi Sport dan tim Williams F1, dress watch, semua dengan kualitas yang sangat terjaga.
Oris juga menyiapkan model jam untuk satu segmen yang unik, yaitu pecinta musik terutama musik jazz. Bisa dikatakan Oris adalah merek jam paling nge-jazz di dunia. Dimulai dari tahun 1996, Oris menjadi sponsor utama London Jazz Festival sekaligus pertama kalinya meluncurkan jam-jam tribute bagi para musisi jazz dimulai dari Andy Sheppard. Mulai sejak saat itu Oris mengeluarkan berbagai model tribute bagi para musisi jazz legendaris seperti Miles Davis, John Coltrane, Dizzy Gillespie, Oscar Peterson, Frank Sinatra, Duke Ellington, Charlie “Bird” Parker, dan Louis Armstrong. Tidak hanya musisi jazz saja yang menerima tribute dari Oris, Bob Dylan, seoran singer-songwriter yang telah melegenda juga mempunyai model jam limited edition dari Oris. Selain para musisi juga ada model-model tribute seperti untuk astronom Tycho Brahe, Carl Brashear yang merupakan penyelam African-American pertama di US Navy, dan lain sebagainya.
Di balik semua itu, ada satu keistimewaan Oris yang menarik untuk disimak terutama dibandingkan jam-jam Swiss lainnya, yaitu soal value-for-money. Sebagai jam Swiss Made, murni mekanikal dengan kualitas yang terjaga apik, jam Oris tergolong terjangkau. Merupakan keuntungan lebih bagi kita sebagai konsumen untuk memiliki jam mekanikal Swiss dengan kualitas tinggi tanpa harus mengeluarkan kocek lebih seperti halnya jam-jam Swiss lainnya. Dengan umur yang sudah melampaui satu abad, komitmen Oris terhadap jam bermutu jelas tidak lekang oleh waktu dan telah teruji, sehingga tidak perlu diragukan lagi.
Oris – Real Watches for Real People
(DJO/www.jamtangan.com)