“Jam Tempur” begitu saya menyebutnya, sebuah jam tangan digital Casio AE-2000W yang saya dapatkan lebih dari 10 tahun yang lalu. Saya termasuk orang yang menjadikan jam tangan sebagai aksesoris wajib saat akan keluar dari kediaman, ke kampus, kantor, bahkan untuk sekedar pergi membeli makan pun saya akan memakai jam tangan.
Menjadi kebiasaan yang memang terasa sekali di diri saya, seperti ada yang kurang ketika berpergian tanpa memakai jam tangan. Sudah beberapa kali sejak di sekolah dasar dan pertama kali memakai jam tangan, saya kehilangan atau tidak sengaja merusak jam tangan saya. Mulai dari hilang tergulung ombak hingga rusak saat tenggelam karena iseng pernah dibongkar, dari sekian banyak jam tangan yang pernah saya miliki yang ini terhitung sangat awet.
Sangat banyak pengalaman yang saya lewati bersama dengan si Jam Tempur, sebut saja pengalaman hidup di desa saat KKN, pengalaman akademis saat sidang skripsi, dan pengalaman profesional di sebagai seorang pekerja hingga saat ini, dan tentunya tidak lupa pengalaman saat berlibur. Saya adalah tipe orang yang perlu melihat waktu secara spesifik, sayangnya saya termasuk lamban dalam membaca jam analog maka dari itu jam digital adalah opsi terbaik yang dapat saya ambil. Jam Tempur ini jadi andalan ketika saya perlu memperhitungkan jam masuk kelas saat kuliah dulu, menentukan waktu yang tepat saat harus berpacu dengan jadwal transportasi umum, dan tentunya agar tidak terlambat dikala ada janji dengan mitra kerja.