Site icon Blog Jamtangan.com

Awal Mula di Cuekin, Akhirnya Jadi Pasangan Setia di Hidupku, Itulah Seiko Military

Setelah pulang kerja, sambil minum teh hangat, gue ceritakan perihal butuh motor buat kerja. Akhirnya gue dipinjamkan motor dengan syarat “dijaga dan dirawat motor kesayangan Kakek ya,” ujarnya. Keesokan harinya, di Minggu pagi setelah selesai mandi, sarapan, dan sudah berpakaian rapi, gue memanaskan motor untuk tau kondisi mesinnya. Pas banget libur kerja, gue rencana mau ganti jam tangan Casio General CA-506-1DF Calculator dipakai sejak SMP, jam yang membantu hitungan matematika selama sekolah yang mati total karena masuk air saat kehujanan di jalan disebabkan seal karet pelindungnya longgar. Gue pergi ke mall terdekat dari rumah menggunakan motor Kakek untuk membeli jam tangan.

Kisah Membeli Jam Tangan Seiko 5 Sports

Singkat cerita, setelah sampai di salah satu toko jam tangan, gue bertanya ke penjual rekomendasi jam tangan automatic bagus dengan harga terjangkau. Dari dulu pengen punya jam tangan automatic, suka lihat jarum jamnya berputar halus, dan backcase-nya transparan sehingga terlihat jelas keindahan mesin automatic. Akhirnya gue diperlihatkan seri Seiko 5 Sports SNZG15K1 Military yang lagi promo harga. Ukuran diameternya pas ditangan, design simple, dan bisa dipakai kegiatan apapun. Mesin automatic 7s36c dengan 23 jewels, gak perlu lagi mikir gonta ganti baterai deh. Harganya sedang diskon langsung saya bungkus jam Seiko-nya.

Awal pertama beli jamnya jarang digunakan, hanya diletakkan di atas meja saat pulang kerja, dan dilepas sebelum tidur malam. Ternyata saat bangun tidur, jarum jamnya tidak bergerak. Baru ingat pesan penjualnya harus sering dipakai agar daya mesinnya terisi penuh dan harus dirawat dengan baik. Sejak itulah gue pergi kemanapun selalu pakai jam tangan bahkan dipakai saat tidur hehe. Setia banget jam ini temani gue.

Lupa Pakai Jam

Pertama beli hingga 3 tahun pemakaian, ada kisah menarik bersama jam Seiko ini. Pada Senin, 5 Juli 2021, gue pernah lupa pakai jam tangan karena buru-buru berangkat kerja dan banyak membawa berkas laporan kegiatan. Ketika berhenti dilampu merah tersadar lupa pakai jam dan gue putar balik buat ambil ke rumah. Saat kejadian itu, gue terlambat tiba di kantor, teman-teman sedang menunggu laporan untuk dimasukkan ke materi presentasi. Karena terlambat, akhirnya gue disuruh masukin data laporan, membuat bahan presentasi, sekaligus gue ditunjuk sebagai pemateri presentasi. Padahal gue paling takut, gugup, tremor, dan keringat dingin saat berbicara didepan umum hehe. Alhamdulillah gue lancar presentasi laporan sampai selesai dan mendapat tepuk tangan dari teman-teman.

Jam Tangan Ketinggalan di Masjid

Tahun berikutnya pada Jumat, 11 Maret 2022, gue pergi ke Masjid karena sudah masuk waktu sholat. Khotbah terdengar berkumandang, gue bergegas mengambil air wudhu dan jam tangan gue lepas diletakkan diatas dinding keran air. Setelah selesai berwudhu, gue masuk ke Masjid dan mengikuti sholat hingga selesai. Ketika keluar dari pintu Masjid, lanjut memasang tali sepatu dan tersadar pergelangan tangan kanan gue tidak memakai jam tangan. Teringat tadi diletakkan di dinding keran air, gue langsung bergegas mengambilnya. Ternyata jam tangan gue tidak ada, dicari ke pembuangan air, ke dalam toilet, dan tempat sampah juga tidak ketemu. Dengan wajah panik, setelah 10 menit gue mondar mandir, datanglah marbot Masjid bertanya kepada gue, “sedang mencari apa Mas?,” ujarnya. 

“Gue sedang mencari jam tangan Pak, saat mengambil air wudhu diletakkan diatas dinding keran air.”

Marbot tersenyum dan berkata, “benar ini jam tangan merek Seiko punya mas? Tadi ditemukan saat ke toilet, lalu saya simpan,” ujarnya. “Iya benar pak”, Alhamdulillah gue pikir hilang diambil orang lain, terimakasih Pak.”

Jam Jatuh Saat Lomba 17 Agustus

Momen paling lucu terjadi pada hari Kamis, 17 Agustus 2023, saat merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-78 tahun. Kejadian saat gue ikut lomba gerak jalan antar bidang di kantor. Semua harus menggunakan atribut baju olahraga dan celana training. Sebelum memulai lomba, gue lepas jam tangan dan dimasukkan ke dalam saku celana karena mesin automatic tidak boleh terguncang.

Singkat cerita, setelah semua peserta siap, berbaris rapi di lapangan, barulah ikut aba-aba pemimpin barisan untuk melakukan gerak jalan ditempat. Tiba-tiba ada yang jatuh mengenai kaki gue dan sontak langsung melihat ke bawah. Ternyata jam tangan gue jatuh dari saku celana, lalu teman dibelakang membantu mengambilkan. Gue raba saku celana ternyata bolong karena benang jahitnya lepas. Alhamdulillah jamnya masih hidup dan tidak ada lecet karena jatuh di area tanah rumput. Kejadian ini bikin gue tidak fokus sehingga gerakan kaki gue tidak serentak dan tidak seirama dengan teman lain membuat beberapa panitia dan penonton tertawa melihatnya. Semenjak kejadian itu, dapat diambil hikmahnya bahwa jam tangan Seiko ini masih ingin terus bersama gue dan harus dijaga dengan sebaik mungkin.

Jam automatic berbeda dari jam baterai, karena mesin automatic harus dijaga dengan baik, dijauhkan dari medan magnet, dan hindari benturan keras. Sama halnya merawat motor yang bisa dilakukan sendiri dirumah, mulai dari membersihkan motor, cek kondisi rantai beserta gearnya, cek tekanan udara ban, starter engine, dan cek lampu utama beserta lampu sein. Dengan selalu cek rutin, gue tau bahwa kondisi motor baik, aman dibawa pergi kemanapun sehingga selamat sampai ditempat tujuan. Hingga tahun 2024 saat ini, kejadian itu tidak terulang kembali dan kondisi jam tangan Seiko kesayangan gue beserta motor kesayangan Kakek dalam kondisi bagus dan terawat dengan baik.

Ditulis oleh: Wahyudi Diagama – Tembilahan

Baca Selengkapnya →